O’be Dapat Tawaran Manis Dari Caleg
Ilustrasi (sumber foto: google)
Tayang9- Pemilihan Umum sepertinya akan merubah garis tangan kiri O’be soal masa depan yang mulai terlihat terang benderang. Selama ini kehidupannya masih terombang ambing digerogoti oleh sistem jejak-jejak puing Orde Lama. Dwi portuna akan mulai berpihak kepadanya setelah lama napeoloi naga (sial).
Soal tim sukses-suksesan dalam urusan Caleg, O’be adalah maestronya. Track recordnya sudah teruji dengan bukti sahih, setelah empat anggota dewan yang melenggang manis ke parlemen karena strategi O’be dalam memobilisasi massa. Terutama mambawa doi serangan fajar, hingga dibi’arna allo.
Saat masih jadi tim mau sukses, O’be terkenal sporadis dalam melakukan serangan. Dari ruang boyang-paceko ia lewati sendi-sendi alle-alle arriang Masserang pemilih. Praktek moni politi’ sudah harga mati untuk paccale’. Sebuah penyakit dalam demokrasi pasca reformasi.
Namun, bubur jadi lambu-lambung. O’be telah dicampakkan oleh Empat anggota dewan yang dulu diperjuangkannya. Ibarat kacang tanah meninggalkan kulitnya. Perawan raib sisa status janda.
Politik adalah seni, kata politisi yang bukan “Sontoloyo”. Tak ada musuh yang abadi, tak ada kawan yang abadi. Semua berjalan sesuai irama kepentingan praktis. Terutama kepentingan kejar “Proyek”.
O’be sadar dengan itu, maka tidak menutup kemungkina dirinya kembali terlibat dalam pemenangan Caleg. Apalagi, satu hingga lima caleg mendekati dirinya. Baik dari Perwakilan partai “Setan” ataupun partai “Allah” (kutipan pernyataan Amin Rais).
Dulu O’be di campakkan si-Caleg, dan sekarang ingin kembali dirangkulnya. Dengan iming-iming janji- janji jaminan masa depan yang terang benderang. Meski hanya sebagai pegawai honorer.
“Gue lagi galau, Soalnga ada tawaran dari Caleg, saya mau di masukkan jadi honorer di Istansi terdekat dari rumah. Padahal posisi saya panitia pembangunan masjid,” ucap O’be dengan nada galau