BERITASOSOK

Pachri Rela Tinggalkan Kemapanan untuk Bangun Daerah

NAMA lengkapnya Pachri Pale Parusi yang lahir di wilayah pesisir, tepatnya di lingkungan Somba Selatan, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana Majene 41 tahun silam. Dengan pengalamannya yang pernah terlibat di pemberdayaan masyarakat membuat dirinya menjadi sosok yang dikenal berbagai kalangan.

Pahcri lulusan Tehknik Sipil menjadi sosok pionir yang terus mengawal perubahan. Awal mulanya saat menjadi konsultan PNPM Mandiri di wilayah terpencil Polman, tepatnya di Kecamatan Tutar.

Dari awal itulah Pachri semakin menampakkan dirinya sebagai tokoh pemuda yang loyal terhadap perubahan terutama pembangunan diwilayah pedesaan.

Saat media ini menemui Pachri di kediamannnya yang berada di Somba Selatan, Minggu (4/2). Pachri banyak menceritakan awal karirnya sebagai konsultan. Dari Tutar hingga Sendana. Suka dukanya ia rasakan selama terlibat di pemberdayaan masyarakat. Namun bagi Pachri, itu merupakan proses hidup sebagai bentuk pengabdian agar tetap berguna bagi masyarakat luas.

“Selesai kuliah saya masuk di PNPM Mandiri, dan secara tidak kebetulan saya ditugaskan di Kecamatan Tutar. Wilayah yang cukup terpencil, infrastruktur jalan masih sangat memprihatinkan. Akses kesana penuh tantangan. Tapi saya bisa lalui itu semua. Itu  pengalaman luar biasa,” kenang Pachri ayah empat anak itu.

Pachri saat melakukan pendampingan di wilayah Tutar Polman

Berselang beberapa tahun kemudian Pachri pindah tugas ke Kabupaten Majene. Tepatnya di Kecamatan Sendana. Ia kemudian semakin banyak mendapat pengalaman sebagai pendamping. Tawaran dari pemerintah setempat cukup banyak. Terutama dari pemerintah desa soal perancangan pembangunan Desa.

Pachri yang lulusan Tehnik Sipil menjadi incaran dari berbagai pihak untuk menggunakan jasanya. Sehingga hidup kemapanan ia peroleh lewat proses yang cukup panjang itu. Ia sosok yang mudah berbaur, dari masyarakat biasa, pejabat, hingga para politisi ia anggap sebagai saudaaranya.

“Alhamdulillah dinda, prosesnya cukup panjang tapi sekarang sudah bisa dinikmati untuk keluarga dan sedikit bisa bantu tetangga,” singkatnya.

Tidak sampai disitu, Pachri pun berniat untuk maju sebagai calon anggota legislatif. Ia rela meninggalkan kemapanannya demi keinginan untuk memajukan daerahnya yang dianggapnya masih ada persoalan-persoalan yang belum terjawab hingga saat ini. Ia berniat untuk meneruskan pengabidiannya sebagai calon legistif Majene 2019.

“Rencana begitu dinda, rencana ingin maju di Pileg 2019 mendatang. Urusan kemampana itu persoalan terakhir, tapi intinya bagaimana terus bisa bermanfaat untuk orang lain,” tutup Pachri.[**]

 

NASRUL MASSE

Anak pelaut yang ingin menulis dan membaca di daratan.

Related Articles

One Comment

  1. Allahu akbar,,allahu akbar,,,allahu akbar….!
    Kalo disimak secuil pengalaman PAHRI,ST
    menurutku sungguh luar biasa.
    Ilmu yg didapat dari bangku pendidikan,
    STM PARE-PARE hingga UNIVERSITAS 45 MAKASSAR, akhirnya tersalurlah ilmu dan pengalamannya dilapangan setelah bergelut sbg KONSULTAN dan PNPM MANDIRI.
    Alhamdulillah juga saya ucapkan kepada PAHRI,ST .
    Mudah-mudahan dgn niatnya yg tulus untuk ingin membangun daerah KAB MAJENE
    Insya ALLAH pada PILEG 2019 ,masyarakat
    Mendukung sepenuhnya.AMIN….!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: