BERITASTRAIGHT NEWS

Setelah di STAIN Majene, Kembali WALHI Sulbar Road Show di Kampus Unasman

Herianto: Mengurai Plastik Butuh Waktu 100 Hingga 200 Tahun

POLMAN, TAYANG9 – Setelah beberapa waktu yang lalu, sebagaimana diberitakan koran online ini, kembali WALHI Sulbar menggelar road show di kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman). Dalam acara road show yang dilangsungkan di ruang Mahkamah Konstitusi kampus Unasman, Selasa 19 Juli 2022 lalu itu, merupakan rangkaian agenda lanjutan dari kunjungan ke sejumlah kampus, di Sulawesi Barat.

Kegiatan brand audit dan road show kampus merupakan rangkaian dari pawai bebas plastik yang akan digelar di Jakarta dan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 23 Juli 2022 ini. Sekaligus sebagai langkah strategis memaparkan hasil temuan brand audit yang telah dilakukan di Pantai Garassi tempo hari. Yang salah satu temuannya adalah, terdapatnya enam perusahaan penyumbang sampah plastik. tiga perusahaan multinasional dan tiga perusahaan lokal.

Herianto saat tampil sebagai narasumber di road show kampus Unasman menjelaskan, dampak dari penggunaan plastik dalam penilaiannya, akan sangat berdampak bagi kelangsungan hidup dan ekosistem di masa depan.

“Ingat, penggunaan plastik sekali pakai membutuhkan waktu kurang lebih 100 tahun untuk proses terurainya palastik. Bahkan plastik butuh 100 hingga 200 tahun untuk terurai. Jadi kalau saat ini kita tidak punya kepedulian terhadap lingkungan maka kelak bumi yg kita wariskan pada generasi selanjutnya bukan lagi bumi yang lestari tapi bumi yang sakit,” ujarnya dihadapan mahasiswa dan sejumlah civitas akademika Unasman.

Juga disampaikannya, dampak dari penanganan plastik sekali pakai yang kurang baik akan berakibat pada penumpukan sampah plastik dimana mana. Selain tumpukan di tempat pembuangan akhir juga tak jarang sampah plastik berakhir dipantai dan laut.

“Setelah kampus STAIN majene yang menjadi titik aksi road show kampus, kini kami ada kampus Unasman sebagai kampus kedua dalam pelaksanaan road show kampus pemaparan hasil brand audit tanggal 2-3 Juli 2022 lalu itu,” ungkap Herianto dari WALHI Sulbar.

Senada dengan Herianto, Pjs WALHI Sulbar Melva Harahap pada kesempatan yang sama mengatakan, peringatan hari bebas kantong plastik yang dirayakan atau diperingati setiap tahun pertama kali diinisiasi Bag Free Worl yang mana perayaannya dilaksanakan serentak diseluruh dunia. Peringatan ini bertujuan mengatasi masalah kantong plastik sekali dan mendesak produsen plastik sekali pakai agar lebih bijak dan bertanggung jawab atas apa yang diproduksi. Hal itulah yang menjadi dasar kenapa kita melakukan road show di sejumlah kampus di Sulbar ini, ” ujar Melva.

Dalam kegiatan yang berlangsung siang hingga sore hari itu, selain tampak dihadiri semua unsur himpunan mahasiswa Jurusan (HMJ) di kampus Unasman.

Hadir pula Solihin Azis mewakili Rektor Unasman dan mengaku berterim kasih kepada WALHI Sulbar yang telah memberikan kepercayaan kepada Unasman sebagai salah satu titik penyelenggaran road show bahaya penggunaan plastik sekali pakai itu.

“Kami berterima kasih karena kampus Unasman dipercaya sebagai salah satu titik lokasi road show. Kami berharap melalui ini terbangun kesadaran bersama kita, bahwa ke depan dalam pemilihan di level apapun nantinya. Baik pemilihan pemimpin yang ada di lingkup kampus maupun pemerintahan mereka yang terpilih adalah mereka yang memiliki wawasan dan kecintaan pada lingkungan,” ungkap Solihin.

Pemutaran Film Tema Lingkungan

Sama seperti kampus STAIN Majene tempo hari, dalam kegiatan road show di Unasaman selaian diisi dengan pemaparan hasil brand audit WALHI Sulbar, juga dilakukan pemutaran trailer film bertema lingkungan dan plastik.

Harapannya menurut Melva, film yang diputar dan ditonton bersama itu, mampu ditelaah peserta road show kampus untuk lebih peduli dan cinta pada lingkungan.

Patut diketahui, salah satu film yang ditonton bersama itu adalah film yang bercerita tentang bagaimana sampah palstik kini menjadi penyebab kerusakan ekosistem yang ada di laut, sungai, tanah dan polusi udara.

“Bahwa satu satunya planet yang bisa manusia tinggali adalah bumi. Selain bumi tak ada lagi planet lain, jadi kalau bukan kita yang menjaganya lalu siapa lagi,” tandas Melva dalam penjelasannya.

BASRI DIMO

Selain aktif menulis, anggota muda kelompok pecinta alam Kalpataru Sulbar yang alumnus Fisip Unasman ini juga gandrung pada kesusasteraan dan soal-soal kemanusiaan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: