Pilkada di Mateng Jangan Membuat Warga Terpecah Belah
Arsal Aras: Kita Jangan Rusak Sendi Persaudaraan
MATENG, TAYANG9 – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 jangan sampau membuat masyarakat terpecah belah. Begitu harapan yang disampaikan Arsal Aras Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Senin 13 Agustus 2024.
Arsal Aras mengingatkan masyarakat untuk tidak terpecah belah, hanya karena berbeda pilihan dalam pemilihan (pilkada) mendatang. Apalagi, kata dia, sampai merusak sendi-sendi persaudaraan berbangsa dan bernegara.
“Pilkada merupakan alat untuk memilih pemimpin, maka jangan sampai merusak sendi-sendi persaudaraan kita,” katanya kepada media.
Dikatakannya, berbeda sikap dan pendapat dalam memilih merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi. Hanya saja, perbedaan tersebut jangan sampai menjadikan musuh orang yang tak sependapat.
“Kita dalam berdemokrasi berbeda pendapat itu biasa, berbeda sikap dalam memilih itu juga biasa,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar saat memilih tidak karena termakan isu hoaks atau karena ujaran kebencian. Juga, jangan mengambil pilihan dengan menggunakan politik identitas, suku agama ras dan antar golongan (SARA)
Bahkan menurut, Arsal Aras masyarakat jangan sampai memilih karena proses transaksional. “Kita memilih berdasarkan karakter kepemimpinan calon tersebut atau karena pertimbangannya kepeduliannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Sejurus dengan Arsal Aras, Ketua Tim A2 Kabupaten Mamuju Tengah Irsyad Kalu, juga kepada media mengatakan, isu karakter kepemimpinan, berdasarkan riset yang dilakukannya memang menjadi pertimbangan utama masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah dalam memilih pemimpinnya.
“Soal Karakter Kepemimpinan ini jadi faktor penting dalam memilih di Pilkada Kabupaten Mamuju Tengah. Ada sekitar 48,8 persen yang menyatakan ini,” ujar Irsyad Kalu.
Irsyad Kalu menambahkan, data yang menunjukkan ikatan emosional dan kepercayaan kepada Arsal Aras masih tinggi.
“Ini artinya, masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah masih percaya bahwa Arsal Aras mampu melanjutkan roda pemerintahan” jelas Irsyad.
Bahkan masih menurut Irsyad Kalu, berdasarkan data dari Trust Indonesia, ada sekitar 48,8 persen yang menegaskan karakter kepemimpinan jadi pertimbangan utama memilih Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup).
“Data kami ada 48,8 persen yang akan memilih pemimpin berdasarkan faktor Karakter Kepemimpinan. Hanya 5,7 persen yang melihat visi misi yang ditawarkan dan uniknya 5,7 persen juga tidak tahu atau tidak menjawab,” ungkap Ketua A2.
Menurutnya, persentase ini sangat tinggi dan bisa jadi faktor penentu kemenangan tanpa melihat visi dan misi para calon kepala daerah.
“Angka ini sangat tinggi dan dapat jadi variabel penentu kemenangan di Pilkada,” tandas Irsyad Kalu.
Sumber: release Tim A2 Mamuju Tengah