Memesan Djakarta

bersama saudaraku Arham Syah dan Irwan
kita berdiskusi dan menertawakan kekolotan dan lugunya kita sendiri
dan kita sama belajar membaca filsafat kelucuan dan kegelian kita pada hidup yang gombal dan njomplang
ondel-ondel mendekati menawarkan kreatifitas dan celengan lalu kita sama menengok luka kemanusiaan dan perjuangan hidup
orang orang membicarakan kehidupan dan kita tengah serius menjejak di tanah yang tempo hari terbakar amarah
kita membayangkan mobil terbakar dan asapnya masuk menyusup di jendela gedung penentu kebijakan negeri dan orang berlarian tanpa tahu arah kekuasaan yang tengah dibela
petugas berdiri mamatung menunggu waktu dan momentum. sedang kita masih disini menikmati kenangan pada senja yang baru saja bergerak pulang
kesibukan masih bergerak sementara aku memesan lemon tea dan kamu memesan pisang blender sedang saudara kita yang satunya lagi memesan kopi tanpa filsafat dan perdebatan panjang
dan saat kita sama memesan semua itu, mereka sibuk memesan djakarta juga memesan kekuasaan dan karenanya kita gantian memesan lelucon untuk kita tertawakan bersama
kota kasablanka-sarinah, 13 Juni 2019