Vietnam Drip, Barsanji dan Tangis Kaco
AGAR terkesan keren dan millenial jadilah Kaco menuju umanna menunggangi saiyyanna lengkap dengan face shield dan kondowulo yang tersampir dipanggangnya. Di telinganya tercantel headset dari ponsel terayar keluaran era covid-19 yang hanya memuat tiga jenis lagu dan tembang, saya-sayang, dangdut dan barasanji. Awal perjalanan, Kaco tersenyum bahagia mengikuti irama dangdut.
Namun sesaat kemudian, matanya berkaca-kaca saat mendengar saya-sayang yang ternyata berhasil mengantarkan wajah Cicci hadir menjadi teman perjalannnya. Dan begitu Kaco nyaris tiba di umanna, tangis bahagianya mendadak kian meledak tanditara-tara.
Tepat saat tembang berganti dan memperdengarkan barasanji dari headset ponselnya yang merafalkan, “ya habib salam alaika, ya rasul salam alaika salawatullah alaika. marhaban ya nuril aini, marhaban ya jaddal husaini”. Dan begitu tiba diumanna, masih ditemani tembang barasanji itu pula, Kaco menjerang air untuk diseduh dalam tangkup kopi vietnam drip. Dan pagi itu, di umanna, tangis Kaco tetap menetes persis serupa kopi yang menetes satu-satu ke dalam wadah cangkir kopinya.[mst]