Kaco dari Balik Pepattoang
MEMANDANG Indonesia dari balik pepattoang pada pagi Sabtu yang dingin dan mendung. Tak ada aroma tanah selain aroma angin yang menelisik melewati kaca nako.
Kaco menyeruput kopi yang sisa satu kali tegukan, televisi masih cerewet menayangkan berita dan sesekali terdengar film kartun dan ceramah da’i menjelaskan tentang surga dan neraka.
Bermodalkan pekaer agie Cicci membersihkan pappelembangan yang buntu oleh sampah yang diantar hujan malam tadi.
Kendati tampak normal dalam aktivitasnya, namun dada Kaco dan Cicci bergemuruh ketakutan akut yang menghantui. Tentang Indonesia yang sarat bencana dan kegalauan soal vaksin dan temuan kotak hitam yang berwarna orange.
Tak berselang lama, di dalam kamar gamacca rumahnya, keduanya lalu tampak sama bersimpuh usai solat sunnat dhuha dua rakaat, dilayarkannya doanya yang memuat harapan, agar banuanna dan semua pa’banua tetap dalam lindungan dan keberkahan juga kebaikan Tuhan. [mst]