BERITA

Ratusan Hektar Sawah di Desa Rappang Barat Butuh Saluran Irigasi

Salah seorang petani Desa Rappang Barat yang sementara memperbaiki bibit tanaman padinya

Tayang9.com, Polewali- Potensi persawahan di Desa Rappang Barat, Kecamatan Mapilli Polewali Mandar cukup menjanjikan dengan luasan lahan mencapai ratusan hektar yang sudah terbuka. Namun, potensi itu tidak didukung dengan saluran irigasi yang memadai. Warga desa Rappang Barat hanya mengandalkan sawah tadah hujan. Sehingga arael persawahan tersebut belum dapat menghasilkan panen secara maksimal.

Dari informasi yang didapat, sekitar 130 Hektare areal persawahan produktif didesa Rappang Barat yang setiap tahunya terolah meskipun panenya hanya sekali setahun akibat kekurangan air.

“Kami disini maksimal dapat panen dua kali dalam setahun, ini disebabkan karena hanya mengandalkan tadah hujan, apalagi persawahan cukup luas, 2016 kemarin baru selesai cetak persawahan sekitar 60 hektare,” ungkap Muhammad Arif salah satu petani yang tinggal di Dusun Rappang beberapa waktu yang lalu.

Lanjutnya, lahan persawahahan di Desa Rappang Barat sebenarnya cukup menjanjikan, seandainya saluran irigasi pengairan dibangun secara maksimal. Ratusan lahan sawah siap diolah secara produktif. Hanya saja karena tidak ada sarana irigasi, membuat areal persawahan tersebut belum dikelola dengan baik.

“Kekurangan air persawahan menjadi kebutuhan yang mendesak karena sekitar 80 persen warga disini adalah petani sawah yang sangat ketergantungan dengan air. Meskipun kami juga kadang kerja dikebun dengan mengelola tanaman kakao,” ungkap Kari sapaan karibnya.

“Dengan potensi sawah yang cukup menjanjikan, tentunya kami berharap Pemerintah Daerah memprioritaskan pembangunan Irigasi di Desa kami,” sambungnya.

Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Desa Rappang Barat, Aco Alimuddin mengatakan jika persoalan pembangunan sarana irigasi persawahan sudah pernah diusulkan kepada pemerintah daerah, baik di
kabupaten maupun pemerintah di Provinsi, bahkan mengusulkan ke pemerintah Pusat.

“Kami selaku pemerintah Desa Rappang Barat sdah mengusulkan untuk pembangunan saran irigasi. Kami sudah mengusul ke pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum bahkan di Kementrian PU,”

Aco menjelaskan, salah satu alasan sehingga belum terealisasinya pembangunan saluran irigasi yang memadai karena wilayah Desa Rappang Barat berada di wilayah dataran tinggi untuk saluran dari induk bendungan Sekka-sekka.

“Pemerintah hanya memberi jawaban sangat tidak mungkin dari bendungan Sekka-sekka masuk ke Rappang Barat sebab dataran disini lebih tinggi. Dan saat ini kami tidak mempunyai sumber air yang bisa masuk di Rappang Barat kalau mau gunakan saluran irigasi,” ungkap Aco Alimuddin yang pernah menyandang Kepala Desa Termuda itu.

 

NASRUL MASSE

Anak pelaut yang ingin menulis dan membaca di daratan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: