MAJENE, TAYANG9 – Dengan adanya pemindahan ibu kota negara Indonesia (IKN) dari Jakarta menuju Kalimantan Timur atas prakarsa Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, tentu akan berdampak kepada pergeseran pemusatan kegiatan tertentu serta munculnya aktivitas-aktivitas baru di wilayah sekitarnya.
Rencana pemindahan ibu kota negara baru yang bernama Nusantara secara geografis terletak di dua kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Diantaranya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Terkait dengan hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, Rahman yang juga merupakan anggota DPRD Majene komisi II DPRD Majene, menanggapi jika pemindahan ibu kota negara tersebut akan menciptakan ekonomi baru di wilayah Kalimantan serta wilayah yang akan menjadi penyangga IKN baru nanti.
“IKN baru yang nantinya berada di Kalimantan Timur, tentu memiliki dampak terhadap wilayah disekitarnya, terlebih jika akan menjadi daerah penyangga IKN” ucap Rahman pada Kamis (24/03).
Dirinya menyebutkan untuk Kabupaten Majene sehubungan dengan penempatan IKN baru di Kalimatan Timur, bahwa Kabupaten Majene saat ini bukan sebagai penyangga utama IKN.
“Kalau penyangga itu sebenarnya ada di Kalimantan Timur yaitu Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser, itu kalau daerah penyangga” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Sedangkan untuk Majene, Lanjut Rahman, tak dipungkiri bahwa pihaknya berharap Majene bisa menjadi peyangga IKN baru kedepan.
“Tapi paling tidak kita sebagai sub penyangga, kenapa kita katakan daerah Majene sebagai sub penyangga, karena rata-rata seluruh produk yang dibutuhkan di IKN itu kurang lebih 50 – 80% itu pemenuhannya dari Sulawesi Barat, baik dari hasil bumi, material itu semua dari Sulawesi”, jelas Rahman politisi dari Partai Gerindra ini. (irw/**)
