Bawaslu Polman Hadiri ToT Pelatihan Saksi Peserta Pemilu di Mamuju
Ady Suratman: Acara ini Penting, Karena Kita Peroleh Pemahaman Skema Kegiatan yang Sama di Kabupaten
MAMUJU, TAYANG9 – Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar bersama lima Bawaslu kabupaten lainnya di Sulawesi Barat mengikuti training of trainer (ToT) Penguatan Kapasitas dan Pelatihan Saksi Peserta Pemilu 2024 yang digelar Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di salah satu hotel di Mamuju, Senin 29 Januari 2004.
Dalam kegiatan yang dipandu Irham Saleh Kabag Administrasi Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat itu, dari Bawaslu Polman selain hadir Ady Suratman, anggota juga koordinator divisi pencegahan parmas dan humas bersama koordinator sekretariat Bawaslu Polewali Mandar, hadir pula sejumlah liaison officer (baca: penghubung) partai politik, pasangan calon presiden dan wakil presiden serta penghubung calon anggota dewan perwakilan rakyat daerah.
Dalam pengantarnya dalam kegiatan yang berlangsung pagi hingga sore hari itu, Irham Saleh mengatakan, kegiatan dimaksudkan untuk menguatkan Bawaslu kabupaten dan peserta Pemilu 2024 terkait dengan kondisi dan peran fungsi dan tugas masing-masing pada hari H pemungutan suara.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan para saksi dan juga Bawaslu kabupaten terkait dengan peran dan fungsi serta tugas dan kewenangan pada pelaksanaan tugas masing-masing di TPS pada hari H,” ujarnya.
Sementara itu, Ady Suratman disela keikutsertaannya di acara itu mengatakan, kegiatan yang diikutinya itu, amatlah penting artinya bagi Bawaslu kabupaten. Karena dari kegiatan itu, Bawaslu kabupaten juga akan segera melaksanakan dua kegiatan yakni workshop saksi peserta Pemilu di level kabupaten serta pelatihan bagi saksi peserta Pemilu di level kecamatan.
“Kegiatan ini amatlah penting artinya bagi kami, karena dari kegiatan ini kita akan mendapatkan skema penyelenggaraan kegiatan yang sama yang juga akan kami laksanakan di level kabupaten, pasca penyelenggaraan di level provinsi. Artinya kegiatan ini adalah kegiatan yang berjenjang mulai dari level nasional, provinsi, kabupaten hingga kecamatan,” urainya.
Juga dikatakan Ady Suratman dalam kegiatan ini dirinya juga banyak mendapatkan arahan materi dari tiga nara sumber yang dihadirkan baik dari unsur pegiat Pemilu di level nasional seperti Jerry Sumampow dan Robby R. Repi serta dari unsur penyelenggara teknis dari KPU Provinsi Sulawesi Barat yang dihadiri langsung oleh Supriadi Narno yang juga merupakan mantan anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat.
Dalam materinya melalui jaringan internet, Jerry Sumampow dan Robby R keduanya sama memaparkan sejumlah kemungkinan yang akan diterjadi di TPS nantinya, itu berdasarkan pada pengalamannya pada penyelenggaraan Pemilu sebelumnya. Tak pelak juga disampaikan sejumlah potensi kerawanan yang dimungkinkan terjadi di hari H pemungutan dan penghitungan suara.
Mulai dari kondisi geografis yang berupa curah hujan, situasi kantibmas, polarisasi, politisasi wacana serta polisasi suku agama ras dan antar golongan serta sejumlah kerumitan-kerumitan yang amat mungkin terjadi di TPS nantinya.
Sementara itu, juga yang berkembang dalam forum itu adalah, kemungkinan adanya saksi yang tidak jelas dalam posisinya untuk bekerja sebagai saksi, apakah dalam posisi sebagai saksi partai ataukah saksi calon legislatif, padahal yang dikenal dalam regulasi hanyalah saksi peserta Pemilu yakni partai politik, pasangan calon dan calon anggota DPD.
Labih jauh potensi kecurangan juga terungkap dalam kegiatan itu, karena itu ketiga pemateri sama berharap para saksi nantinya sungguh-sungguh mampu bekerja secara profesional, termasuk pengawas TPS.
Intinya dalam forum itu, diisyaratkan betapa pentingnya kehadiran saksi peserta Pemilu untuk ikut memberikan jaminan kualitas Pemilu yang selain sebagai fungsi kontrol juga syarat menuju Pemilu yang jujur dan berkeadilan serta bermartabat.
Sumber: release Bawaslu Polman
Penulis dan Foto: MS Tajuddin