Diacungi Jempol, STAIN Majene Ikuti PW-PTKIN ke XIV di UIN Suska Riau
TAYANG9-Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Majene kian menujukkan eksistensinya dalam berbagai even dan level. Itu terbukti Stain Majene ikut ambil bagian dalam Perkemahan Wira Karya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PW-PTKIN) se-Indonesia ke XIV di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau.
Pimpinan kontingen Stain Majene, Dr. Anwar Sadat M. Ag dari bumi perkemahan Suska Riau yang dihubungi malam ini, Selasa 08 Mei 2018 melalui gawainya, mengatakan PW-PTKIN merupakan agenda dua tahunan.
“Iya kegiatan ini adalah kegiatan se-Indonesia yang menariknya untuk tahun ini, Malaysia dan Brunai juga secara khusus mengirimkan kontingennya,” tutur Anwar.
Dikatakan Anwar, keikutsertaan Stain Majene dalam kegiatan tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri, mengingat Stain Majene menjadi salah satu peserta perguruan tinggi yang termuda yang merintis perguruan tingginya dari awal di Indonesia.
“Ini kebanggan kami, karena Stain adalah yang termuda jika dilihat dari segi pembentukan yang memang memulai dari nol. Dan menariknya karena kendati masih muda, namun kami diacungi jempol oleh panitia penyelenggara, termasuk karena seluruh kegiatan kami ikuti. Mulai dari lomba kuliner nusantara hingga lomba seni dan beberapa jenis perlombaan serta kegiatan yang sifatnya akademik intelektual,” tutur Wakil Ketua Tiga Stain Majene ini.
Dikatakannya, dalam kegiatan itu, paling sedikit ada sekitar 57 PTKIN se-Indonesia yang setiap kontingen terdiri dari ada dua puluh orang dengan perincian sembulan putra dan sembilan orang putri ditambah pendamping. Satu orang pimpinan kontingen dan satu orang pembina pramuka.
“Khusus untuk Stain Majene kami melibatkan peserta dari unsur mahasiswa yang masih berada di semeter dua karena masih muda, dimana lima putra dan lima putri tambah satu pimpinan kontingen dan satu pembina pembina pramuka. Sedang PTKIN lainnya, rata-rata semester lima dan tujuh. Namun kami bangga, karena, walau masih semester dua tetapi kenyataanya dari segi kualitas kami tidak kalah. Mulai dari model kemah dan termasuk keikutsertaan kami pada beberapa mata lomba,” urainya.
Anwar yang merupakan Majelis Pembimbing Gugus Depan Pramuka Stain Majene melanjutkan, pihaknya opitimis dalam kegiatan berikutnya Stain Majene akan lebih menyempurnakan dirinya.
“Kami optimis pada kegiatan ke depannya, kami akan lebih sempurna. Dan bersyukur sekali, karena Ketua Stain juga secara khusus ikut mendampingi kami selama tiga hari. Mengingat juga ada forum rektor atau ketua Stain se-Indonesia. Sementara kami juga mengikuti forum seluruh pimpinan PTKIN yang terdiri dari waka tiga dan atau warek tiga. Yang juga secara khsusus berkumpul di Riau,” bebernya.
Sementara itu, Abdul Gafur, salah satu pendamping yang juga ikut dalam kegiatan tersebut, juga melalui gawainya mengatakan pihaknya amat berbangga dengan keikutsertaan Stain Majene, “Alhamdulillah sejak hari pertama hingga sekarang kondisi kontingen kita termasuk dua pembina semuanya dalam keadaan sehat walafiat. Dan kami sangat bersyukur karena kontingen kami, begitu tampak sangat antusias mengikutinya, baik dari kegiatan materi pengetahuan maupun workshopnya,” urainya.
Lebih jauh dikatakan Gafur, dalam kegiatan itu, kontingen Stain Majene juga bisa belajar banyak tentang pola hidup, suasana batin sosial dan budaya masyarakat melayu di Riau.
“Kontingen kami juga belajar banyak tentang kehidupan nyata masyarakat Riau, melalui kegiatan home stay di pedesaan selama tiga hari. Kontingan menginap di rumsh desa dan berbaur dengan masyarakat. Sehingga dengan sendirinya kita bisa menimbah pengalaman sosial budaya dan kehidupan masyarakat ditempat peserta diinapkan,” bebernya.
Dijadwalkan, Kamis 10 Mei 2018 mendatang kontingan Stain Majene akan bertolak dari Riau menuju Majene. “Iya Insya Allah penutupan akan dilaksanakan pada hari kamis mendatang dan dijadwalkan kontingen Stain Majene akan kembali ke Majene. Dari Riau, transit di Jakarta dan diperkirakan tiba di bandara Makassar pukul 15.00 wita mendatang. Kami berharap doa semua sivitas akademika dan masyarakat Mandar Sulbar umumnya,” tutup Gafur.(**)
