CARITA KACO
PUASA KACO 24
Sebelum sahur, Kaco terbangun, air matanya kembali menetes. Di luar pelan hujan mereda. Diselimutinya Cicci yang masih meringkuk tidur berdaster kenu’. Kaco sedih melihat Cicci yang sebentar lagi lebaran tak juga daster berganti baju baru. Dalam sujud tahajjudnya, Kaco serius meminta, “o pungallahu ta’ala, selebrasi lebaran tak pernah penting bagiku, tetapi lebarkanlah pintu rejeki halalku untuk Cicci siola ana’u. Tukarkanlah setiap tetes keringatku dengan tangis bahagia mereka setiap waktu, khususon di hari saat namamu diteriakkan di seantero semesta”.