BERITASTRAIGHT NEWS

Peringanti HPS, Sahabat Penyu Lepas Tukik ke Laut

Muhammad Yusri: Kami diskusi Konservasi dan Pelestarian Lingkungan

POLMAN, TAYANG9 – Meringati Hari Penyu Sedunia (HPS), 23 Mei 2022. Kelompok Konservasi Masyarakat Sahabat Penyu Mampie Kabupaten Polman bekerjasama Citivitas Akademika Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) melepasan puluhan Tukik (anak penyu-red). Acara pelepasan dilakasanakan di Pantai Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman, Ahad 22 Mei 2022.

Ketua Sahabat Penyu, Muhammad Yusri mengatakan, kegiatan pra Festival Penyu Mampie 2022, dilaksanakan dua hari. Yakni 22 hingga 23 Mei 2022 di Rumah Sahabat Penyu Dusun Mampie Desa Galeso.

Acara juga akan diisi dengan diskusi ihwal konservasi Penyu di Sulawesi Barat. Hal itu menurut Yusri, dikarenakan Sulbar sebagai salah satu daerah Indonesia yang ditempati penyu hidup, berkembang dan bertumbuh.

“Pra Festival Penyu Mampie dilaksanakan sebagai anjang komunikasi semua kalangan komunitas pemerhati lingkungan bersama lembanga penguruan tinggi. Melalui ini, kita saling berbagi tentang konservasi Penyu. Harapannya agar terbangun kesepahama bersama dalam gelar langkah melakukan pelestarian penyu dari kepunaha. Dimana Penyu hanya dihitung jari yang dapat hidup dan berkembang di dunia. Salah satunya di perairan Indonesia,” jelas Yusri dihadapan awak media.

Dijelaskannya, dari diskusi tersebut diharapan bisa menjadi bahan bagi Unasman dalam menyusul program peneletian dan riset tentang konservansi Penyu di Sulawesi Barat, khusus di Kabupaten Polman. Sehingga pada gilirannya nanti, dapat membantu mejaga dan melestarikan Penyu melalui kegiatan sosial yang menyasar warga pesisir pantai.

“Diskusi konservasi Penyu, sebagai dukungan kepada semua pihak. Utamanya dari civitas akademika Unasman, untuk terus mengedukasi nelayan dan warga pesisir. Tidak lagi memburu penyu dan mengambil telurnya untuk dikomsusi dan perjual belikan,” beber Yusri, pria yang sebelumnya diganjar piala Kalpataru 2022 ini.

Disebutkan, untuk lebih memahami tentang Penyu, dirinya menyampaikan sejumlah kegiatan proses penangkaran Penyu. Hal itu dilakukan selama ini untuk mepertahakan perairan Mampie sebagai tempat hidup dan berkembangnya penyu.

“Pelatihan proses pengamatan lubang atau sarang penyu serta penyelamatan telur penyu. Disampaikan langsung kepada peserta pra festival penyu. Sehingga peserta melihat bagaimana penyu,” ungkapnya.

Melalui kegiatan sahabat penyu itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk melepaskan Tukik hasil penangkaran secara ramai-ramai ke laut. Hal itu sebagai bentuk komitmen kepedulian semua pihak untuk ikut serta melestarikan penyu.

Unasman Siap Dorong Penelitian dan KKN di Rumah Sahabat Penyu

Sementara Rektor Unasman, Chuduriah Sahabuddin mengatakan, kehadirannya dalam kegiatan pra Festival Penyu, itu untuk peringanti hari penyu sedunia, Juni 2022 medatang.

“Ini merupakan bentuk dukungan kami Unasman, dalam mebantu Sahabat Penyu untuk melestarikan dan meyelamatkan penyu. Dimana kami sudah melakukan nota kesempakata bersama dengan Sahabat Penyu untuk mendorong sejumlah program penilitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya adalah melalui program pembuatan data geografi perkembang biakan penyu di Sulawesi Barat,” paparnya.

Ditambahakan Rektor Unasman, melalui alokasi anggaran penilitian. Unasman akan membiaya kebutuhan hasil kariya ilmiah, suluruh dilakukan Sahabat penyu. Dan mulai Mei tahun ini, sudah menempatkan mahasiswa di Rumah Sahabat Penyu untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata.

“Kami memiliki anggaran penelitian yang dapat digunakan. Dalam berbagai kegiatan Sahabat penyu yang melibatkan mahasiswa kami di Unasman.(Adi)

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: