Malam Ini, GMNI Polman Gelar Maccarita Kebangsaan
Tema: Nasiolisme pemuda tetap ada atau hanya sekedar momentuman?
POLMAN, TAYANG9 – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai salah satu organisasi mahasiswa ekstra kampus yang terdapat hampir di seluruh Indonesia, terutama kota atau kabupaten. Termasuk di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) kini kian meneguh tegaskan posisinya ditengah dinamikas sosial kemahasiswaan.
Tak tanggung-tanggung, Pengurus Cabang GMNI Polewali Mandar, sebagai salah satu organisasi yang memanggul mandat ideologi marhaen yang anti penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa, itu mengaku gelaran kegiatan maccarita (berceritera) kebangsaan itu dibesut sebagai bentuk dari kegelisahan GMNI atas pembacaannya pada kondisi pemuda hari ini.
Menurut Riyan Ardiansyah, Ketua Cabang GMNI Polewali Mandar, kepada koran online ini pagi tadi 27 Agustus 2022 di Polewali mengatakan, kegiatan maccarita kebangsaan itu diadakan setelah melihat kondisi pemuda hari ini.
“Tujuannya jelas, bagaimana kita sebagai pemuda lebih mengetahui apa itu nasionalisme. Itu setelah kami melihat perkembangan pemuda hari ini yang perkembangannya kian dinimais seirama perubahan era,” ujar Riyan yang belum lama ini dilantik setelah terppilih menahkodai GMNI Polewali Mandar.
Dikatakannya, di bulan agustus sebagai bulan kemerdekaan ada banyak kegiatan yang dilakukan pemuda yang dalam hematnya, tidaklah begitu mengedukasi.
“Tentu ada banyak hal kegiatan yang dilakukan oleh pemuda dalam merayakan kemerdekaan bangsa, namun tampak lebih banyak yang tidak berangkat dari niat dan itikad untuk mengedukasi, karenanya GMNI melihat penting aktivitas perayaan pemuda itu, dibarengi dengan semangatnya dalam membangun bangsa dan negara hari ini. Salah satunya kita berharap melalui kegiatan maccarita kebangsaan ini,” ungkapnya.
GMNI Polewali Mandar, menurutnya, miris melihat perlombaan perayaan yang hanya diisi dengan kegiatan yang cenderung mendukung nilai-nilai yang malah condong mendukung LGBT misalnya.
“Kegiatan diisi dan lepas dari khasanah, kasus misalnya, adalah cenderung mendukung LGBT. Saya rasa, kami tidak begitu sepakat dengan itu. Karen lepas dari nilai-nilai yang diajarkan pahlawan kita dulu,” urainya.
Lanjut dikatakannya, GMNI perlu memberikan pemahaman kembali kepada pemuda atas nilai-nilai heroik dan nasionis sebagaimana funding father bangsa Indonesia.
“Perlu kita memberikan pemahaman bagaimana nasionalisme, serta bagaimana mengharumkan bangsa dan negara kita. Mari kita mendidik bangsa ini sesuai cita-cita funding father bangsa dan negara kita. Salah satunya salah mengisi kemerdekaan dan perayaannya dengan hal positif. Contohnya adalah di dunia maya, aplikasi toktot sebaiknya tidak dimanfaatkan untuk hal yang negatif, tetapi sebaiknya diarahkan untuk kebaikan dan kemaslahatan bagi bangsa dan negara kita,” beber Riyan.
Dikatakannya, “generasi harus memahami ideologi marhaen karena ajaran ini sangat diperlukan oleh pemuda hari ini. Sebagai ajaran yang memperjuangkan masyarakat kecil, tentunya banyak persoalan yang harus dikerajakan oleh pemuda dalam kaitan dengan semangat marhaenis ini,” tandasnya.
Sementara itu, Andi Barraq wakil kepala bidang media dan propaganda DPC GMNI Polewali Mandar menyebutkan, kegiatan maccarita kebangsaan yang bertema “Nasiolisme pemuda tetap ada atau hanya sekedar momentuman?” itu akan digelar pada malam ini, Sabtu 27 Agustus 2022 pukul 19.00 sampai selasai.
“Insya Allah malam ini kita akan adakan melalui google meet dan akan menghadirkan sejumlah nara sumber seperti: M. Agen Dendy Setiawan, Sekretaris Jenderal DPP GMNI, Besse Hamsiar Pemerhati Perempuan, M. Syariat Tajuddin, S.H, M.H Dosen dan Pekerja Seni Budaya,” ujar Andi Barraq.
Sedang opening speech-nya adalah, Ryan Ardiansyah Ketua Cabang GMNI Polman dan yang akan bertindak sebagai moderator adalah, Andi Baraq, Wakabid Media dan Propaganda DPC GMNI Polman dan akan dibuka untuk umum. Untuk keikut sertaan sebagai pedserta bisa menghubungi Noponsel 082296736087
Sumber: Release Cabang GMNI Polewali Mandar
