
katakan, baik-baik saja
sekian musim yang alpa
jarum jam yang mengeriput dimakan usia
entah berapa banyak kelopak kembang sepatu
yang kuhitung satu demi satu
jatuh berguguran; menandai waktu
katakan, kau baik-baik saja
sekian lama aku harus menanti saatnya
menabuh genderang sebagai pertanda
saat jumpa
dua puluh menit, cukupkan aku mengenangmu
siang itu…
Kedoya
Di Depan Televisi
aku merebahkan setiap penat
berkali-kali sudah kususun kalimat
namun selalu gagal menemu alamat
kau, begitu sibuk menyimpan segala
yang pernah hadir memberi warna
mengemasi helai-helai keyakinan di dada
di depan televisi yang menyala
aku tetap berusaha
merawat ingatan yang terlunta
Tangerang|