BAN PAUD dan PNF Sulbar Ikuti Rakornas Tahap II

Surabaya, Tayang9 – Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD PNF) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tahap II yang dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari anggota BAN PAUD dan PNF, tim ahli BAN PAUD dan PNF, tim sekretariat BAN PAUD dan PNF, serta 34 BAN PAUD dan PNF provinsi masing diwakili 3 orang

Rakornas BAN PAUD dan PNF tahap II berdasarkarkan jadwal kegiatan panitia berlangsung pada tgl 9 s.d. 11 Desember 2021 di Hotel Double Tree by Hilton Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan Rakornas Tahap II ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi via daring, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A, untuk memberikan arahan dan sambutan dalam pembukaan Rakornas BAN PAUD dan PNF.

Selain itu juga turut hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rakornas BAN PAUD dan PNF, Anindito Aditomo S.Psi., M.Phil., Ph.D., Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek. Dalam sambutannya dia mengungkapkan apresiasi atas pencapaian BAN PAU dan PNF dalam kegiatan akreditasi di tahun ini.

“Tahun ini telah bekerja keras dan bekerja cerdas dalam melaksanakan tahapan-tahapan akreditasi mulai dari perampungan updating sispena 3.1, pelatihan uji kompetensi asesor serta yang lainnya. Ditambah dengan amanah yang diberikan yakni pelaksanaan PSP dan rapor mutu yg dipilih secara acak,” jelas Anindito.

Dalam kegiatan Rakornas tahap II itu juga, perwakilan BAN PAUD dan PNF Provinsi Sulawesi Barat dihadiri langsung oleh ketua BAN PAUD dan PNF Sulbar, Muh. Ilman SP, Sekretaris BAN PAUD dan PNF Sulbar, Sudarmin Kadir SE dan satu orang sekretariat komisi KPKA BAN PAUD dan PNF Sulbar, Hasmirah.

Saat dikonfirmasi salah satu anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi Sulawesi Barat yang hadir, Sudarmin Kadir SE, via WhatsApp menjelaskan bahwa Rakornas tahap II tahun 2021 ini menjadi agenda untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan tahun 2021 dan menyusun program kerja tahun 2022.

“Secara nasional masih terdapat beberapa persoalan yang muncul, antara lain, masih kurangnya instensitas sosialisasi kepada asesi atau pengelola lembaga, berakhirnya masa izin operasional lembaga, asesi belum seluruhnya memahami substansi PPA (Prasyarat Penilaian Akreditasi), konektifitas jaringan internet baik asesi maupun asesor, terdeteksinya lembaga yg sudah tdk aktif tetapi masih teregistrasi didapodik, lambatnya sinkronisasi/integrasi data PUSDATIN sispena DAPODIK dan EMIS, serta perlunya penyimpanan data (cloud) pada saat asesor melakukan visitasi,” beber Sudarmin kepada Tayang9.

Untuk tahun 2021, lanjut Sudarmin pada pemaparan BAN PAUD dan PNF pusat saat Rakornas bahwa jumlah kuota nasional untuk akreditasi lembaga sebanyak 16.023 satuan. Namun pada realisasi akhir desember mendapat penambahan.

“Pada sementer 2 diberikan tambahan kuota sebanyak 1.189 satuan, realisasi pada desember secara nasional 17.212 satuan. Terkhusus untuk Sulawesi barat kuota awal kami sebanyak 300 satuan dan mendapat tambahan 8, sehingga total pada akhir tahun sebanyak 308 satuan. Artinya capaian BAN PAUD dan PNF Sulbar untuk akreditasi lembaga melebihi target yang telah dicanangkan sebelumnya”, beber Sudarmin.

Pada Rakornas tahap II ini juga, tambah Sudarmin tetap membincang program serta kegiatan BAN PAUD dan PNF secara nasional dalam kegiatan akreditasi lembaga untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan Indonesia

“Program ke depan secara nasional bagi BAN PAUD dan PNF tetap fokus pada penuntasan akreditasi seluruh satuan hingga tahun 2024”, tutup Sudarmin (**)