E-Commerce Solusi Djitu Pelaku Usaha di Mandar
Ahmad Qaslim: Saatnya Kita Manfaatkan Pasar Online

POLMAN, TAYANG9 – E-Commerce atau penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang atau jasa yang mengandalkan sistem elektronik sudah saatnya menjadi pilihan masyarakat Mandar. Karena semua warga harus terkoneksi baik dengan perubahan dan paradigma kemajuan teknologi di era kekinian.
Begitu benang merah pemikiran Ahmad Qaslim, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM) Provinsi Sulawesi Barat, saat tampil sebagai narasumber kunci pada acara yang dihelat oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Unasman Membangun Desa (PUMD) di gedung aula Kantor Desa Bonde, Selasa 14 September 2021.
Dikatakannya, e-commerce merupakan sebuah aplikasi dari suatu teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja yang di dalamnya menyediakan ruang layaknya pasar baik pembeli maupun penjual.
“E-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual produk atau barang serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online lainnya, E-commerce bisa menghadirkan solusi penjualan produk tanpa terpengaruh batas wilayah. Termasuk terhadap pelaku usaha kecil menengah yang ada di Mandar ini”, ungkap alumnus Universitas Diponegoro Semarang yang juga tercatat sebagai salah satu ketua Prodi di Fakutas Ilmu Komputer Unasman ini.
Senada dengan itu, Muhammad Syaeba Ketua Prodi Komunikasi FISIP Unasman yang juga tampil sebagai pemateri pada kegiatan yang menghadirkan sedikitnya 45 orang peserta itu mengatakan, terdapat banyak peluang pemasaran yang berasal dari produk industri rumahan bagi pelaku usaha kecil menengah yang ada di Mandar-Sulbar ini.
“Contoh kripik pisang tanpa logo, kesannya akan biasa-biasa saja. Tetapi jika dikemas dengan baik lengkap dengan logo dan dipasarkan melalui jejaring internet, kesannya akan menjadi luar biasa. Tentu saja daya jelajah penjualannya juga akan jauh dan memberi kesan jauh lebih baik”, beber Syaeba.
Sementara itu, Nur Hafsah Yunus dosen bahasa Indonesia Unasman yang juga hadir sebagai pemateri mengatakan, usaha menengah mikro kecil dan menengah (UMKM) Mandar Sutra yang berdomisili di Beru-beru Desa Bonde adalah salah satu contoh yang telah bermitra dengan Unasman dan memiliki produk lokal unggulan. Namun karena di tengah pandemi seperti sekarang ini mengalami kemerosotan penjualan produk.
“Sayang di masa pandemi angka penjualan produk unggalan lokal kini menurun drastis. Sehingga kami punya inisiatif untuk membantu pemasaran produk tersebut melalui aplikasi elektronik e-commerce sebagai wadah promosi dan pemasaran. Nah, aplikasi yang digunakan berbeda dengan aplikasi yang telah ada dan lazim. Karena tidak hanya menjadi semacam pasar atau marketplace, tetapi e-commerce murni penjualan elektroniknya atau tokonya langsung yang berhadap-hadapan secara virtual dengan pembelinya”, ujar Hafsah.
Menariknya pelatihan juga dihelat dalam bentuk simulasi menarik konsumen dan penggunaan aplikasi e-commerce itu selain dihadiri Ashabul Kahfi, pendamping praktek penggunaan aplikasi e-commerce juga tampak dihadiri S. Usman, kepala Desa Bonde.
“Melalui pelatihan e-commerce ini produk lipa’ sa’be (kain sutera–red) Mandar tidak hanya dapat dipasarkan di Sulawesi tapi bahkan Kalimantan dan daerah-daerah lainnya hingga mancanegara. Kami pastikan, jika pengelolaanya baik dan kreatif, kami selaku pemerintah desa akan memberikan dukungan dan pengembangannya. Terlebih ini merupakan ekonomi kreatif yang sangat menarik perhatian kita. Apatalagi motif lipa’ sa’be Mandar menjadi ciri khas sendiri masyarakat Mandar itu sendiri”, tandas S. Usman di acara yang juga tampak dihadiri aparat desa, ibu-ibu dan tokoh masyarakat serta sejulah pengurus UMKM Mandar Sutra.
Sumber: Muh. Abid [Kabag Humas Unasman]