Virus dalam Doa Cicci
ENTAH apa yang merasuki Kaco, seteleh sebelumnya saat ramadan yang bau lewat dirinya mendulang sukses menjadi imam bagi Cicci. Namun di luar ramadan, Kaco kembali maomas maringin saat kembali menjadi imam bagi Cicci pada magrib kali ini. Kaco lupa lanjutan pappanguppu yang sudah dia baca separuh. Cicci bingung melihat Kaco kau-kau sokko’. Tak mati akal, Kaco tetap melanjutkannya, dan memilih untuk melanjutkannya, ruku’ dan sujud lalu salam. Seusai salat, dalam doanya dengan suara yang tak disadari terjaharkan, Kaco kepada Tuhan berdoa, “Puang cukuplah virus yang menyiksa kami, jangan pula membiarkan saya takkalupa dengan pappanguppu’, apalagi di depan Cicci sungguh masiria’ tori’ Puang,” mendengar itu Cicci tersenyum masam sambil mengaminkan doa Kaco dalam suara yang dikeraskan dan cenderung pawelle. [mst]