Di sebuah cafe yang sepi pada malam tahun baru ditemani sebuah kipas angin berputar dalam ritme yang santun. Sebuah masker tergeletak lusuh di lantai tegel berwarna kusam beraroma disinfektan.
Gelas kosong menatap pipet begitu dalam, seakan membincangkan lelaki berbibir tebal yang menyeruputnya siang tadi dan telah berlalu dengan hand sanitizer ditangan.
Malam begitu lengang kalender tanggal dari gantungannya disapu angin dari kipas angin yang masih berputar-putar, seperti pantai yang hanya berisi ombak yang datang dan pergi lagi.
Malam merambat menuju pagi, lelaki itu meringkuk membayangkan kembang api dan dentuman mercon sambut pergantian tahun dalam mimpi.
Sebelum pagi ia menangis menatap mimpinya hanyut menuju lepas pantai dipeluk buih ombak dan gelombang.
Dondori, 31 Desember 2020