TAYANG9-Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Majene ikut mengunjungi seorang anak penderita penyakit gizi buruk, di Rumah Sakit Umum Kabupaten Majene, Kamis (03/05). Anak tersebut bernama Isna, usia 8 bulan, anak ke empat dari pasangan Busrah dan Rubalia yang tinggal di Lingkungan Mandallle, Kelurahan Mosso Dhua, Kecamatan Sendana Majene.
Ikhsan, salah satu pendamping PKH Sendana mengatakan bahwa gizi buruk merupakan musuh bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Semua Instansi yang menangani harus terlibat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Termasuk didalamnya program PKH.
“Persoalan gizi buruk harus di keroyok bersama-sama dengan segala program termasuk PKH. Dan kami datang di RSUD Majene untuk melihat kondisi anak ini sekaligus memberikan bantuan ala kadarnya. Bantuannya tidak banyak, tapi setidaknya bisa membantu biaya hidup orang tuanya selama berada di rumah sakit,” ungkap Ikhsan saat di konfirmasi.
Ikhsan mengharap kepada semua elemen agar lebih giat memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada semua masyarakat tentang bahaya gizi buruk, agar orang tua dapat memahami bagaimana menghindari penyakit tersebut. Terutama kepada bayi.
“Saya berharap baik dari pemerintah Desa/Kelurahan, Kecamatan hingga pemerintah Kabupaten lebih giat lagi memberikan penyuluhan kepada warga,” tegas Ikhsan
Sementara itu, ditempat yang sama, Rubailah mengungkapkan jika penyakit yang dialami anaknya sejak tiga bulan terakhir. Namun ia baru mengetahui jika anaknya terkena gizi buruk setelah diperiksa oleh salah bidan yang berada di wilayahnya.
“Anak saya sudah sakit sejak tiga bulan ini. baru tiga hari kami bawa kerumah sakit, setelah bidan mengatakan jika anak kami mengalami gizi buruk. Selama ini kami bawa ke dukun untuk mengobati, usianya sudah 8 bulan dan beratnya hanya 4 kilo gram,” terang orang tua Isna.
