
DEMIKIANLAH kita mengenal Nabi Musa dengan tongkatnya itu. Dan lalu Nabi Daud dengan mahkotanya, juga Nabi Sulaiman dengan kekuasaannya.
Lalu kini, kita melihat para pemuda yang menggeliat dengan gerakan literasi. Upaya baik yang memancarkan suar bagi pencerdasan. Para pemuda itu berpacu dengan waktu dan berkelindan dari era ke era. Mereka yang para pemuda itu, sibuk menyiapkan wadah perkumpulan. Salah satunya tempat menyerimpungnya para pemuda pejuang literasi itu dikenal dengan PULPEN.
Sabtu 29 April hingga 1 Mei 2023 Latihan Dasar Kepemimpinan dan Perkaderan digelar di Desa Padang Timur Dusun Pakkammisang. Bukan apa apa, salah satu Pendirinya berkata, “ini adalah bentuk melempar gagasan dan masuk dalam perebutan wacana”.
Mengusung tema ‘Cakap Literasi di Era VUCA’ para kader-kader baru diharapkan mampu mewarnai dunia intelektual berbekal spritual dan emosional yang matang serta mampu menebar manfaat dengan karya.
Usman Suil salah satu Founder Pulpen mengatakan, “VUCA dikemukakan dalam buku Simplicity playbook for innovators karya Jin Kang Moller, dijelaskan bahwa persoalan kita hari ini kita masuk ke dunia Vuca, yaitu Volatility (Gejolak), Uncertainty (dunia tidak pasti) Complexity (Kompleks), Ambiguity (Ambigu), dunia bergerak pada ketidakpastian, maka itu kita semua mesti berdasar pada kesederhanaan, agar semua orang bisa memahami dengan baik apa yang kita suguhkan”.
Kepala desa Padang Timur Bapak Jalaluddin juga ikut berkomentar, “pemuda mestinya lebih enerjik dan punya gagasan untuk membangun desanya. Tumpuan harapan bangsa ada di pundak Generasi muda. Orang tua yang punya posisi dan peran dalam masyarakat akan tergantikan oleh kalian”.
Terakhir Pembina PULPEN Abdul Karim juga menegaskan, kalau Bung Karno hanya butuh sepuluh pemuda untuk mengubah dunia, lalu bagaimana dengan kalian yang mencapai angka ratusan anggota?
Abdul Karim melanjutkan, “saya harapkan PULPEN sepuluh, duapuluh tahun ke depan bukan hanya memberi konstribusi di desa, tapi bisa sampai pada kancah Nasional”.