BERITASTRAIGHT NEWS

Jalan Penghubung Mosso-Limbua Tuai Polemik, Kades Limbua Pertanyakan Peran Pemerintah Daerah

Nampak pengendara motor melewati jalan yang menghubungkan Desa Limbu dengan Kelurahan Mosso. Jalan tersebut menuai polemik lantaran kondisinya yang semakin memprihatinkan.

Jalan yang menghubungkan antara kelurahan Mosso dengan Desa Limbua yang berada di kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Menuai beragam komentar dikalangan masyarakat akibat kondisi jalan yang semakin memprihatinkan dan terlihat mengalami kerusakan parah.

“Akhir-akhir ini saya sering mendengar keluhan masyarakat. Terutama di media sosial perihal kondisi jalan yang rusak itu. Banyak saudara kita yang menuangkan keluh kesahnya saat kebetulan melintasi jalan menuju ke Dusun Tinggas,” ungkap Saldi Basri Kepala Desa Limbua saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Sebagai pemerintah desa, lanjut Saldi, pihaknya sudah mencoba memberi informasi kepada masyarakat sehubungan dengan kondisi jalan tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak menjadi pembiaran isu yang tidak baik bagi peran pemerintah desa sehubungan dengan jalan yang menjadi polemik itu.

“Pada tahun 2016 hingga 2017 pemerintah desa Limbua sudah menyampaikan kepada kepala dusun Tinggas dan Tinggas Timur untuk di lempar pada masyarakat di musyawarah dusun untuk perbaikan jalan di dusun tersebut karena menurut kami kondisinya sudah sangat rusak. Namun yang terlahir dalam musyawarah tersebut justru usulan pembangunan yang lain berupa pembuatan saluran air dan rabat beton. Alasannya lebih mendasar, dan keinginan masyarakat ingin penangulangan permasalahan dimulai pembangunan dari dalam wilayah (red-kampung),” beber Saldi Kades terpilih dua periode itu

Namun lanjut Saldi, selaku perintah desa, pihaknya tetap mengusulkan perbaikan jalan tersebut kepada perintah daerah. Kemudian usulan itu direspon oleh pemerintah daerah dan dijanjikan akan ada pengaspalan jalan tersebut. Sasaran sesuai yang kami laporkan kerusakan jalan yang menuju dusun di wilayah desa Limbua yaitu dusun Tinggas dan Tinggas Timur.

“Alhamdulillah bapak wakil bupati pada awal tahun 2017 tepat bulan maret telah menyampaikan kepada kami bahwa akan ada peningkatan jalan (pengaspalan) yang justru mencakup dua wilayah yaitu kelurahan Mosso dan desa Limbua. Dan rencana pekerjaannya bulan agustus yang lalu, tapi hingga saat ini belum juga dikerjakan. Padahal tim survei dari PU sudah turun memasang patok merah sebagai tanda volume pekerjaan sudah di ukur,” terangnya

Agar tidak terjadi polemik berkepanjangan perihal status jalan, Saldi meminta kepada pemerintah daerah maupun DPRD Majene untuk memberi keterangan, agar pemerintah desa Limbua bukan jadi tameng dan sasaran masyarakat. Dan akan lebih baik jika anggota DPRD ataupun pemerintah daerah duduk bersama dengan pemerintah desa dan masyarakat menyampaikan pokok-pokok pikiran mereka, agar terlahir satu aspirasi yang sesuai kebutuhan umum tidak hanya kebutuhan kelompok masyarakat saja.

“Saya yakin kita bisa mengerti dan faham arahnya kenapa saya tidak berkomentar layaknya sebagai pemerintah. Malah justru mendukung dan mengikuti arus dalam komentar kritis salah satu dari warga setempat. Biar masyarakat jelas kalau sudah jadi kacau gara-gara jalan ditanami pohon pisan, sejauh mana perintah desa sudah berbuat, Apa peran perhatian Anggota DPR selama ini yang menjadikan dusun ini sebagai basis pendukung mereka? Dan tentunya masyarakat juga akan memahami dan belajar dari situasi ini bahwa mereka punya perang penting tuk menentukan mana kebutuhan yang benar-benar mendesak yang mencakup kebutuhan umum,” jelas Saldi

Sekedar informasi, bahwa jalan desa Limbua yang masuk ke dusun tinggas itu batasnya pas di depan sekolah TK Pembina. Begitupun kelurahan mosso titik ahir batas jalannya yang di mulai dari Decker samping kantor kecamatan sampai ke batas titik temu wilayah desa Limbua.

NASRUL MASSE

Anak pelaut yang ingin menulis dan membaca di daratan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: