DPRD Majene Tanggapi Soal Defisit Anggaran 2021, Adi Ahsan: Itu Masih Belum Final

MAJENE, TAYANG9 – Menanggapi pernyataan kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) kabupaten Majene, Kasman Kabil tentang Rancangan ABPD tahun 2021 kabupaten Majene diprediksi mengalami defisit sebesar Rp4 Milyar rupiah. Wakil DPRD Majene, Adi Ahsan memberikan komentar bahwa itu asumsi pemerintah.
“karena itu tentu kita akan melakukan pembahasan mendalam di DPRD, apa yang membuat defisit yang disampaikan pemerintah,” terang Adi Ahsan.
Tentang proyeksi defisit dalam rancangan APBD, lanjut Wakil ketua DPRD Majene ini bahwa proyeksi itu jangan dulu dipublikasi ke publik, sebab bisa membuat gaduh di tengah masyarakat. terlebih kondisi ekonomi yang lagi menurun atas dampak pandemi saat ini.
“Sebaiknya pemerintah jangan tergesa-gesa mengeluarkan pernyataan seperti itu. Keputusan APBD itu adalah keputusan dua pihak, bukan keputusan satu pihak. Maka sebelum disampaikan ke publik, tentu kita akan membahas bersama, dimana defisitnya”, ungkapnya
Masih dalam soal defisit anggaran, Adi Ahsan juga mempertanyakan, apakah defisit anggaran APBD 2021 mempengaruhi belanja gaji pegawai atau tidak.
“Yang penting cukup untuk belanja pegawai baru kita sesuaikan, jadi jangan dipaksakan perihal yang tidak bisa. Sedangkan misi pemerintah hari ini adalah memerangi defisit, tapi kenyataannya diakhir tahun ini mereka menyampaikan bahwa akan defisit, ini kan terbalik dari misi yang disampiakan sebelumnya”, terang politisi partai berlambang beringin ini.
Dirinya menambahkan bahwa pada saat pembahasan akan dilihat, apakah memang Kabupaten Majene defisit atau tidak dan apakah ada rancangan belanja yang prioritas yang akan mengakibatkan defisit atau tidak.
“Memang kewenangan pemerintah menyusun anggaran, namun jangan lupa kita punya kewenangan yang sama. Jadi defisit yang disampaikan pemerintah daerah, menurut saya defisit yang masih sebatas rancangan dan itu belum belum final” tegasnya. (**)