BERITASTRAIGHT NEWS

Dari Konsolidasi Pembangunan Budaya Sadar Risiko yang Diikuti Bawaslu Polman di Jakarta

Herwin JH Malonda: Laporkan ke Bawaslu RI jika Pimpinan Paksakan Kehendak yang Bertentangan Aturan dan Berisiko Korupsi

JAKARTA, TAYANG9 – Bawaslu Polewali Mandar bersama Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dan Bawaslu provinsi serta kabupaten kota se-Indonesia ikuti acara Konsolidasi Pembangunan Budaya Sadar Risiko Serta Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK, BPKP dan APIP atas Pertanggungjawaban Dana Pemilu dan Pemilihan yang diselenggarakan di salah hotel di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Jumat 22 November 2024.

Dalam kegiatan yang diikuti ketua Bawaslu Polman bersama koordinator sekretariat dan staf keuangan itu, selain diisi dengan pemaparan materi, mulai dari materi Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Korupsi dari Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK hingga materi Outlook Hasil Pembinaan BPK atas Pemeriksaan Keuangan Negara Selama Periode 2020 sampai dengan 2024 dari Auditor Utama Keuangan Negara (AKN) I BPK RI.

Selain dua materi itu, juga terpaparkan pula materi Membangun Budaya Sadar Risiko di Organisasi dari Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik Hukum Keamanan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta materi Praktek SPIP/Manajemen Risiko di KPU yang dibawakan Inspektorat Wilayah I KPU RI.

Erwin JH Malonda anggota Bawaslu RI koordinator divisi SDMO Diklat dalam sambutan pengarahannya pada pembukaan acara itu mengaku bangga, karena dalam kegiatan yang diselenggarakan pagi hingga jelang malam itu, tampak banyak dihadiri oleh peserta yang terundang.

“Alhamdulillah banyak yang hadir, ini tanda bahwa kita sadar risiko. Dan ini penting untuk membangun citra dan kepercayaan lembaga kita sebagaimana visi Bawaslu. Terlebih salah satu yang membuat Bawaslu bisa dipercaya ini selain kinerja pengawasan juga adalah dalam hal pengelolaan keuangan,” ujarnya.

Sesaat sebelum membuka acara itu, Herwin JH Malonda juga mengatakan, di Bawaslu terdapat banyak risiko yang melekat baik, pada lembaga juga pada jabatan.

“Namun ini, jangan membuat kita tidak bersemangat, karena penting kita sadari bahwa kita bekerja adalah soal komitmen bersama untuk bekerja secara terencana dan terlaksana dengan baik serta terpertanggung jawabkan dengan baik pula,” urainya.

Herwin JH Malonda juga mengingatkan, bahwa menyenangkan pimpinan boleh-boeh saja, katanya, tetapi hati-hati jangan menjerumuskan dan memberikan fasilitasi yang menabrak aturan.

“Jangan sekedar menyenangkan pimpinan. Kalau ada pimpinan yang memaksakan gagasan dan idenya dan itu melanggar disisi penganggaran jangan ditindak lanjuti. Tetapi sebaliknya sekretariat juga wajib memfasilitasi gagasan ide pimpinan yang sesuai dengan regulasi dan aturan serta terdapat dalam perencanaan anggaran kita yang ada. Melalui kegiatan ini, saya berharap temuan dan rekomendasi tahun-tahun sebelumnya agar ditindak lanjuti. Karena kita sudah berulang kali peroleh predikat wajar tanpa pengecualian,” kuncinya.

Herwin JH Malonda juga mengimbuhi dengan harapan kepada semua unsur di Bawaslu untuk menghindari kesalahan pencatatan dalam pertannggungjawaban pelaksanaan anggaran.

“⁠Setiap kegiatan telah melalui mekanisme reviu dari perencana dan inspektorat. Karena itu, perlu dibiasakan hal-hal yang benar. Bukan membenarkan hal-hal yang biasa. Pimpinan dan sekretariat harus bersinergi. Gagasan pimpinan jangan dipenuhi jika bertentangan dengan ketentuan perundangan dan berisiko korupsi. Laporkan ke pimpinan di Bawaslu RI jika pimpinan di level provinsi dan kabupaten kota memaksakan kehendaknya dan itu bertentangan dengan ketentuan,” tandasnya.

Ichsan Fuady: Jaga Kesehatan di Tengah Tahapan yang Menyita Energi dan Pikiran

Dalam kesempatan yang sama, sesaat sebelum Herwin JH Malonda memberikan pengantar arahan dan sambutannya, Ichsan Fuady Sekretaris Jenderal Bawaslu RI mengaku, kegiatan yang digelar sehari itu tidak akan bisa menuntaskan semua hal terkait dengan kesadaran pada risiko, tetapi dirinya berharap, melalui kegiatan itu para peserta telah mengetahui titik krusial dengan pengelolaan keuangan dan risikonya.

“Hari ini tak akan tuntas, tapi saya kira kita bisa mengetahui titik krusial yang akan sama bisa untuk segera kita intervensi. Kegiatan ini diharapkan juga menjadi memonetum bagi kita untuk melakukan pemenuhan tindak lanjut pada temuan sebelumnya. Karena itu penting untuk capaian kita di tahun ini dan ke depan,” bebernya.

Ichsan Fuady juga menyinggung pengurangan dan pengetatan anggaran di tahun 2024 dan juga pada tahun yang akan datang.

“Perubahan kepemimpinan nasional, terdapat pengurangan anggaran, baik di 2024 dan ditahun 2025 juga akan ada perubahan. Karena itu, penting untuk kita siapkan semuanya. Maka kita harus memikirkan risiko ke depan. Menjaga agar tidak ada kerugian negara dan yang kedua kita harus jaga baik reputasi kita,” urainya.

Dirinya juga berharap, semua unsur penyelenggara pengawasan di Bawaslu tetap menjaga kesehatan di tengah tahapam krusial yang menyita pikiran dan energi, utamanya jelang dan pada masa tenang dan pungut hitung.

“Karena yang tahu kondisi dan keadaan tubuh kita adalah kita sendiri, maka mari sama menjaga kesehatan kita. Kami doakan semua lancar pekerjaan kita,” tandasnya sebelum akhirnya semua pemateri tampil satu persatu pada kegiatan yang juga ditutup dengan pembagian kelompok tindak lanjut temuan pada tahun-tahun sebelumnya.


Sumber: Release Bawaslu Polewali Mandar

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: