GAGASANOPINI

Dari Filsafat Tiongkok, Putika Hingga Imam Lapeo

ADA beberapa yang mempengaruhi nasib seseorang, pertama tanggal lahir. Meskipun ini agak susah diterima akal, namun berdasarkan filsafat Tiongkok, nasib seseorang ditentukan oleh tiga faktor, yaitu langit, bumi, dan manusia.

Langit adalah sesuatu yang tidak dapat diubah, yaitu yang berhubungan dengan tanggal lahir dan perjalanan waktu. Sementara bumi adalah energi di lingkungan seseorang, baik energi dari bangunan, maupun energi dari orang lain, misalnya, teman, atau pasangan hidup.

Sementara Dalam Empat Pilar Takdir dalam filosofi china dikenal sebagai Ba Zi, dalam tradisi Jawa kita kenal primbon, dalam istilah Mandar ada Putika, bahkan di masa Nabi ada ilmu Falak (Astronomi). Semua ini berhubungan dengan waktu dan ruang. Setiap hari dan jam bahkan detik menunjukkan takdir yang unik dan berbeda-beda.

Yang kedua adalah sekolah asal, madrasah, pesantren, kampus dan sekolah mana anda pernah terdidik, bahkan komunitas dan organisasi apa yang anda geluti juga akan menentukan nasib. Meskipun tidak terlalu cerdas, namun karena ia alumnus UGM misalnya, satu kampus dengan Pak Jokowi itu juga bisa mempengaruhi nasib.

Yang ketiga adalah buku. Buku apa yang ada baca maka itu juga akan mempengaruhi karakter, cara pandang dan nasib. You are what you read. Jika anda membaca buku buku bergendre gerakan perlawanan seperti Karl Marx, Frederich Engels, Pauolo Freire dan sebagainya, maka anda akan selalu Resisten.

Namun jika anda membaca buku bergendre tasawuf, seperti Al-Ghazali, Ibnu Arabi, Jalaluddin Rumi maka anda berfikir teologis yang harmoni dengan akhlak. Begitupun dengan buku filsafat, sains ataupun fiksi akan berpengaruh pada kepribadian kita.

Selanjutnya, yang menentukan nasib adalah siapa sahabat yang dekat denganmu. Makanya di Gerakan Pemuda Ansor kita akan dipertemukan Sahabat seperjuangan. Sebutan sahabat adalah kawan sehidup semati dunia akhirat. Perjuangan kita di Ansor tidak selesai di dunia, ia akan berlanjut sampai ke akhirat. Saling mendoakan dan menjaga silaturahmi.

Itupun silaturahmi yang dimaksud adalah silaturRuh, artinya saling memahami dengan makna bahkan diamnya saja sudah dimengerti tanpa harus ada kata yang mewakili makna. Itu hanya bisa terjadi jika saling mengenal dengan baik.

Suatu waktu Imam Lapeo ditagih soal pembangunan masjid, saat itu Annannggurutta tidak punya uang bahkan sepeserpun tidak ada. Mari perhatikan apa yang beliau lakukan. Beliau masuk mihrabnya sholat dhuhur dan memohon kepada Allah. Menarik, permintaannya pun menagih kepada Allah, “Ya Allah ini adalah rumah-MU, berarti hutang masjid ini adalah hutan-MU, bayar hutang-MU Ya Allah”

Ini yang meminta adalah kekasih-NYA, saling mengenal dan sangat dekat. Sebab tidak mungkin do’a seperti itu diutarakan oleh orang awam yang tidak dekat kepada Penguasa Semesta alam. Sesaat setelah itu, tiba-tiba beberapa pengusaha datang membayar Hutang tersebut. Annannggurutta Imam Lapeo sudah koneksi silaturRuh dengan Allah, Ma’rifatullah.

Sekarang kita masuk inti pembahasan. Saat ini kita masuki era Society 5.0. Salah cirinya adalah kemajuan teknologi memudahkan semua urusan manusia. Dulu orang tua ketika rindu anak, berjumpa langsung melewati puluhan kilometer. Saat ini sudah tidak perlu, tinggal Video call.

Pasar bergeser ke lapak online, Security digantikan CCTV, kasir dikendalikan robot dan aplikasi, pelayan restoran diperluas dengan Gosend dan aplikasi lainnya, kendaraan hewan berubah menjadi mesin, itupun masih diupgrade ke energi listri menggunakan Baterai Lithium. Bahkan pertanian sekalipun didominasi kerja-kerja robot.

Kemajuan teknologi akan menggeser beberapa pekerjaan dengan Artificial Intellegence, semua serba digital. Namun menciptakan pekerjaan baru. Disinilah tantangan besar adik adik di GP Ansor. Kecepatan dan percepatan mesti kita raih untuk menjawab tantangan zaman.

Kita mesti mengerti Big data, Data Analysis juga kerja algoritma positif. Menurut beberapa pakar sumberdaya alam memberi kemajuan bangsa hanya 15%, Sumberdaya manusia 40% dan 20% manajemen dan Teknologi itupun dikendalikan oleh manusia. Artinya 80% Sumberdaya manusia adalah penentu kemajuan sebuah bangsa, sisanya 20% itu hal-hal lain.

Satu contoh sederhana, Negara Singapura, kecil negaranya dan krisis air bersih. Airnya disuplai dari kepulauan Riau, namun maskapai penerbangannya diskon 50%, banyak pengusaha dari negara lain yang menitipkan uang disana karena Security finance nya sangat canggih dan aman. Memiliki industri dan jasa yang sangat maju. Menjadi pusat perdagangan di kawasan Asia tenggara dengan sarana prasarana modern.

Empat puluh tahu lalu, pada masa Thomas Stamford Raffles Singapura menjadi tempat paling tidak nyaman di dunia, kumuh dan sarang penyakit dan sumberdaya alam tidak memadai. Hari ini Singapura adalah negara maju di Asia tenggara bahkan dunia. Mengapa demikian? Karena sumberdaya manusianya cerdas dan maju.

Mari kita lihat, masalah kita di Mandar adalah kemiskinan extrem, ada kurang lebih 27.000 orang miskin, Majene 25.000, Mamasa 23.000 begitupun Mamuju. Itu menjadi tugas kita semua, bukan hanya tugas pemerintah. Sumberdaya manusia harus diperhatikan, lebih dahsyat lagi ketika berkerja dengan teknologi, hasilnya pasti akurat, transparan, akuntabel dan efektif.


Catatan: Tulisan ini diilhami penuturan Sahabat Senior Dr. Muhammad Zain di Acara PKD-IV Pelatihan kepemimpinan dasar ke-IV pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Polewali Mandar, Minggu 30 April 2023 di Pondok Pesantren As-Salafi Parappe Kec. Campalagian.

FARHAM RAHMAT

Alumni Hukum IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta Timur, Blogger juga aktif dalam pengembangan skill Bahasa (Inggris, Arab dan Teks Lontara) Alumni SKPB Akbar Tandjung Institute. Kini Mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar dan nyantri di Majelis Shalawat Simpang M, dan didaulat sebagai Ketua Zain Office, editor di media katalogika.com. Serta dirinya tercatat sebagai pemuda pelopor Literasi Digital Kabupaten Polewali Mandar

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: