Ruhania Berharap Musibah Segera Berlalu
TPPI P3MD SULBAR Fokus Trauma Healing Bagi Anak Balita Korban Gempa di Sulbar

“Membagi bahagia pada anak anak disaat bencana, menghilangkan sedikit rasa trauma yang melekat di hati yang lebih utama yaitu membangun rasa percaya diri anak untuk menatap masa depan”, Subair Sunar
PASCA gempa bumi yang menguncang Bumi Manakarra (Mamuju) dan Assamalewuang (Majene) Provinsi Sulawesi Barat berkekuatan 6.2 magnitudo cukup membuat kerusakan sangat parah, sejumlah bangunan yang dulunya berdiri tegak kini roboh tak beraturan. Hanya isak tangis, kecemasan serta ketakutan yang setia menghantui para korban gempa, Jumat, 22 Januari 2021.
Desa Lombang salah Satu desa yang terletak di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene sempat terisolir selama empat hari Pasca Gempa, jalur menuju desa tersebut sempat terputus setelah longsor menggempurnya, begitupun di Desa Salutahonan terdapat ratusan pengungsi terdiri dari anak balita serta bayi berada di tenda tenda pengungsian yang hanya berukuran 3 x 4 saja.
Isak tangis serta kecemasan menjadi pemandangan jamak, nyaris di semua tenda pengungsian, utamanya yang berada di SMP Satap Desa Lombang. Sebut saja Ruhania, Ia berharap musibah ini segera berlalu, matanyapun berkaca kaca, sambil bercerita, air mata kemudian membasahi pipinya, diakhir ceritanya ia sangat berterima kasih kepada team peduli kemanusian TPP Kemendesa Sulawesi Barat yang telah membantu meringankan penderitaanya.
“Tarima kasih para pendamping desa karena sudah bisa berbagi bersama kami, napakarambo lao abala puang Allah Ta’ala”
Disamping itu, Subair Sunar team peduli kemanusian Tenaga Pendamping Profesional Desa, Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPPI P3MD) Kemendesa Sulawesi Barat saat dikonfirmasi mengatakan, sebanyak delapan desa dan satu kelurahan telah dilakukan penyaluran bantuan logistik dari TPPI Kemendesa se-Nusantara.
“Sebanyak delapan desa serta satu kelurahan yang didalamnya terdapat 601 Jiwa dari 236 kepala keluarga, diantaranya 41 bayi, 115 balita, 31 lansia, 287 perempuan”, tutup Subair yang akrab disapa dengan Bair. [rls/*]