Tindaklanjuti Instruksi BNPB Pusat, Pemda Majene Akan Relokasi Ibu Hamil, Menyusui, serta Lansia

Majene, Tayang9 – Bencana gempa bumi yang melanda Propinsi Sulawesi Barat tepatnya di Kabupaten Mamuju dan Majene menyisakan keprihatinan yang cukup serius. Dari kejadian itu, tak sedikit pula perempuan, anak, dan lansia yang menjadi korban dari bencana gempa bumi yang bermagnitudo 6,2 tersebut.
Terkait persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Majene bersama Satgas Bencana menggelar rapat koordinasi penanganan rekontruksi pasa Gempa di Rujab Bupati Majene, Sabtu (30/01). Rapat dipimpin langsung Bupati Majene Lukman, yang di hadiri Dandim 1401, Wakapolres, Asisten I Setda Majene, Ka. BPBD, Kadis. Sosial, Kadis. Kesehatan, Ka. BKAD, Kadis. LHK, Kadis. Koperindag, Kabid. PU PR, Kabid. Bapeda.
Dalam rapat koordinasi tersebut, membahas rencana pembangunan dan rehabilitasi rumah yang rusak akibat gempa. Dalam rapat itu juga menginformasikan jika anggaran dari pusat di prediksi akan dikucurkan pada bulan Juni mendatang. Rumah warga yang rusak berat akan dibangunkan, sementara rusak ringan akan dikerjakan secara swadaya oleh warga itu sendiri.
Selain itu juga, Dandim 1401 Majene Yudi Rombey dalam rapat koordinasi itu mengatakan jika pihaknya telah mendapat perintah langsung dari Kepala BNPB Pusat untuk menindaklunjutinya agar semua ibu hamil, ibu menyusui, Balita, Anak Anak, serta Lansia untuk direlokasi ketempat yang aman.
“Dalam tempo 2 hari sudah harus selesai untuk dilaporkan ke BNPB” ucapnya.
Menanggapi kondisi itu, Bupati Majene Lukman mengatakan, untuk Ibu Menyusui, Hamil dan Lansia (Pengungsi red) di daerah terisolir secepatnya akan diangkut menggunakan helikopter dari lokasi terisolir menuju Kota Majene. Untuk lokasi penampungan, disepakati di Hotel B’ Nusabilla Lembang, karena di LPMP masih menjadi tempat karantina pasien OTG Covid-19.
“Sebaiknya langsung kita respon keinginan pusat ini, untuk segera didata dan disarankan untuk dipindahkan ke gedung representatif yang ada di Kota Majene”, tegas Lukman.
Sementara itu Kadis Kesehatan dr Rahmat Malik mengatakan saat ini petugas kesehatan telah berada di lokasi yang terisolir, dan akan mengedukasi warga yang ingin direlokasi untuk mendapatkan tempat yang lebih baik bagi Ibu Hamil, Menyusui, Bayi, Lansia.
“Kami juga membutuhkan WC Portable yang akan ditempatkan di PKM Darurat Kabiraan” pungkasnya. (hms/**)