Suara Pemilu Rentan Dimanipulasi, GP Ansor Polman Usul Adanya Perhatian Khusus Penyandang Disabilitas
Muhammad Arif, wakil ketua GP Ansor Polman saat mengikuti acara sosialisasi pengawasan pemilihan umum partisipasif yang digelar di hotel Lilianto, Minggu (26/11).
Tayang9.com, Polewali- Penyandang disabilitas (terutama tuna netra) sangat rentan suaranya dimanipulasi oleh oknum tertentu di Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 mendatang.
Dari keresahan itulah, Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Polewali Mandar sangat berharap kepada Bawaslu dan Panwaslu disemua tingkatan di Sulbar terkhusus lagi Kabupaten Polewali Mandar untuk mengawal dan memastikan hak politik penyandang disabilitas tersalurkan dengan baik.
“Kami selaku pengurus GP Ansor Polman meminta kepada penyelenggara pemilu dalam hal ini Bawaslu dan P Panwaslu Polman, agar mampu memberikan hak politiknya kepada penyandang disabilitas secara khusus,” ungkap Muhammad Arif wakil ketua pengurus GP Ansor Polman di acara Sisialisasi Pengawasan pemilihan umum Partisipatif, yang bertempat di Hotel Lilianto, Minggu, (26/11).
Lanjut Ariif, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah membentuk tim pendamping yang tugasnya khusus untuk mengawal atau mendampingi para tunanetra pada saat proses pencoblosan.
“Para pendamping itu bertugas mendampingi penyandang tunanetra saat proses pencoblosan di bilik suara. Hal Itu wajib dilakukan sebab, resikonya, suara kelompok tunanetra rentan dimanipulasi yang punya kepentingan,” tegas Arif
Arif manambahkan, kalau perlu Panwaslu Polman perlu melakukan sosialisasi khusus kepada para penyandang disabilitas di semua kecamatan dan desa, hingga tingkat dusun.
“Dan yang lebih penting adalah mensosialisasikan dari kabupaten hingga ketingkat dusun. Memberikan pemahaman kepada penyandang disabilitas menganai mekanisme proses pemilihan sampai hari pencoblosan,” tutup Arif