Sipekarewa Bawaslu Polman, Menjadi Inovasi Terbaik pada PKA III Kemendagri Makassar

POLMAN, TAYANG9 – Sistem Informasi Penataan Kinerja Internal Pegawai Bawaslu (Sipekarewa) Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar yang menjadi salah satu gagasan dalam pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) angkatan III Tahun 2023 di pusat pengembangan sumber daya manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Makassar yang diikuti MS Tajuddin, koordinator sekretariat Bawaslu Polman, akhirnya diganjar sebagai salah satu inovasi aksi perubahan terbaik peserta PKA III 2023. Sebagaimana pengumuman yang disampaikan langsung Sugiarto Kepala PPSDM Regional Makassar pada sore hari di acara penutupan PKA III tahun 2023 di aula PPSDM Paccerakkang Makassar, Selasa 12 September 2023.
Dalam pantauan humas Bawaslu Polman, aksi perubahan Sipekarewa dipamerkan melalui expo dan dipertanggung jawabkan melalui seminar akhir PKA III tahun 2023 yang berlangsung di lapangan parkir PPSDM Kemendagri Regional Makassar dan tampak dihadiri oleh 40 orang peserta dari berbagai wilayah di Indonesia Timur.
Dalam expo dan seminar tersebut, turut dihadiri Awaluddin Mustafa Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat, yang juga sebagai mentor dalam perancangan dan pengimplementasian inovasi kinerja aksi perubahan tersebut.
Awaluddin Mustafa kepada Humas Bawaslu Polman mengaku, memberikan dukungannya atas aksi perubahan yang digagas Korsek Bawaslu Polman itu, bahkan diakuinya, pihak Bawaslu Provinsi Sulbar berencana untuk menerapkan Sipekarewa, sebagai salah satu instrumen penting dalam menata kelola kinerja pegawai Bawaslu pada seluruh tingkatan Bawaslu di Provinsi Sulawesi Barat.
“Saya kira sistem ini amat baik untuk kita kembangkan dan terapkan ke depan. Terlebih ini adalah gagasan baik yang diharapkan mampu menata kinerja pegawai kita di Bawaslu. Melalui penerapan Sipekarewa, kiranya kepercayaan terhadap Bawaslu kian bisa meningkat, sebagaimana visi kita di Bawaslu yakni meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pengawasan Pemilu dan Pemilihan,” urai Awaluddin Mustafa disela acara pembukaan expo implementasi aksi perubahan PKA III di Makassar.
Disampaikan Awaluddin Mustafa, terkait dengan sejumlah kekurangan yang ditemukan dalam implementasi aksi perubahan Sipekarewa tersebut, “utamanya menyangkut fitur dan sub menu dalam aplikasi, saya meminta untuk segera dilakukan pembenahan dan penyempurnaannya. Sehingga ke depan bisa kian maksimal digunakan untuk mengoptimalisasikan kinerja pegawai kita di Bawaslu,” ujarnya sebelum dirinya bertolak menuju bandara Makassar untuk melakukan perjalanan menuju Yogyakarta mengikuti acara Bawaslu RI.
Sementara itu, Arham Syah anggota yang juga koordinator divisi hukum dan penyelesaian sengketa Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat yang juga hadir dalam expo implementasi aksi perubahan itu mengaku bangga, atas gagasan dari Bawaslu Polman yang telah mampu melahirkan gagasan yang diperuntukkan bagi upaya memaksimalkan peran-peran Bawaslu.
“Saya pikir ini, adalah langkah besar dan merupakan gagasan baik yang mesti kita dukung dan kita banggakan. Betapa tidak, aplikasi ini ke depan diharapkan mampu untuk menata baik semua kinerja pegawai kita dalam posisinya sebagai supporting sistem dalam penyelenggaraan pengawasan Pemilu dan Pemilihan,” ungkapnya.
Salah satu yang juga penting dipikirkan, masih menurut Arham Syah adalah, semua aktivitas dan kinerja semua unsur di Bawaslu harus diproyeksikan sebagai upaya peningkatan kepercayaan publik kepada lembaga. “Dan karena itu, Sipekarewa sebagaimana penjelasan reformernya (korsek Bawaslu Polman-ed) dihadapan penguji, adalah sebuah upaya sistematis menata kelola kinerja pegawai kita, sehingga tidak akan ada lagi tumpang tindih dan bengkalai pekerjaan di Bawaslu yang tidak ter-cover baik. Ke depan semoga Sipekarewa mampu mengangkat marwah dan citra baik Bawaslu”.
Senada dengan Arham Syah, MS Tajuddin reforme aksi perubahan Sipekarewa mengakui, ketimpangan dan tumpang tindihnya penyelenggaraan tugas, fungsi antar pegawai-lah yang mengilhami Sipekarewa Bawaslu Polman lahir sebagai media inovasi berbasis sistem aplikasi. Tujuannya adalah, untuk memudahkan kelembagaan Bawaslu Polman dalam mengontrol dan mempertanggung jawabkan kinerja pegawai dalam range waktu tertentu.
“Karena selalu terjadi ketimpangan diantara tugas pegawai, kita coba berinovasi dengan membuat sebuah sistem untuk memudahkan menata kinerja dan pembagian tugas pada setiap pegawai kita. Hal ini diluar dugaan, ternyata inovasi kita mendapat apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak ekternal. Bahkan sungguh di luar dugaan, sistem ini diganjar sebagai salah satu inovasi terbaik oleh pihak PPSDM Kemendagri Regional Makassar,” ucap M. Syariat Tajuddin Koordinator Sekretariat Bawaslu Polman.
Bahkan ke depan menurut MS Tajuddin, dengan diberlakukannya Sipekarewa di Bawaslu Polman ini, harapannya adalah mampu menepis anggapan publik bahwa Bawaslu hanya bekerja pada saat adanya tahapan Pemilu dan Pemilihan. “Iya ke depan Sipekarewa akan melakukan pembenahan dan penyempurnaan, termasuk mampu menampilkan grafik kinerja setiap pegaeai kita, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara administratif kepada atasan juga kepada publik. Dan karena itu akan menjadi pertanggung jawaban institusi Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara pengawasan,” tutup MS Tajuddin yang telah mengikui PKA III sejak mei lalu dan berakhir 12 September itu.
Sumber: release Bawaslu Polman
Penulis: Mulyadi
Foto: Muh. Azri (Bawaslu Sulbar)