BERITASTRAIGHT NEWS

Petimbangkan Konteks dan Pastikan Sesuai UU

Timsel KPID Sulbar Konsultasi ke KPI dan KPID Jabar

POLMAN, TAYANG9 – Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Barat melakukan konsultasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Republik Indonesia dan KPID Jawa Barat di Bandung. Dalam konsultasi itu, Timsel calon anggota KPID Sulbar masa jabatan 2022 – 2025 diterima Sinar Ria Belawati salah satu analis kebijakan di Kantor KPI, Kamis 21 Oktober 2021 .

Sehari setelahnya, Jumat 22 Oktober 2021 Timsel calon anggota KPID Sulbar masa jabatan 2022 – 2025 kembali diterima oleh Ketua KPID dan Ketua Timsel KPID Jawa Barat (Jabar) di ruang Rapat KPID Jawa Barat di Bandung.

Dalam dua pertemuan itu, terungkap sejumlah hal penting yang akan diambil Timsel calon anggota KPID Sulbar masa jabatan 2022 – 2025.

Muliadi Harli, Ketua Timsel calon anggota KPID Sulbar mengatakan, dalam kunjungan itu pihaknya bersama empat Timsel lainnya telah mendapatkan banyak masukan terkait engan seleksi yang dilakukan oleh KPI Pusat maupun KPID di sejumlah daerah provinsi yang ada di Indonesia, utamanya di Jabar.

“Kami menerima banyak masukan dan pandangan serta pendapat, utamanya terkait dengan materi seleksi maupun teknik atau mekanisme seleksi bagi calon anggota KPID. Ini akan menjadi catatan penting bagi kami dalam mengambil kebijakan bersama dengan Timsel lainnya”, ujar Muliadi yang juga didamingi oleh empat timsel lainnya.

Yang menarik dalam kunjungannya itu, menurut Muliadi, Timsel KPID Sulbar dipertemukan dan diterima langsung bahkan terlibat diskusi serius dengan Dadang Rahmat Hidayat, mantan komisioner KPID Jabar dua periode dan juga mantan Komisioner dan Timsel KPI Pusat yang bahkan terakhir merupakan ketua Timsel KPID Jabar belum lama ini.

“Kami sungguh bersyukur karena dipertemukan dengan Pak Dadang yang selain khatam dengan KPI dan KPID juga merupakan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung yang kepakaran serta pengalamannya sebagai timsel juga sekaligus komisioner komisi penyiaran amatlah mumpuni. Darinya kami banyak menimba pengetahuan baru”, beber Muliadi yang juga adalah wakil ketua STAIN Majene ini.

Senada dengan Muliadi, Rahmat Idrus juga anggota Timsel KPID Sulbar mengatakan, bahwa atas langkah yang telah diambil timsel KPID Sulbar, utamanya sejak terbentuk hingga tahapan pendaftaran telah berjalan baik dan telah tepat.

“Hasil diskusi dan konsultasi kami menjelaskan bahwa sejumlah syarat yang telah ditetapkan oleh Timsel KPID Sulbar telah tepat. Selain sesuai dengan regulasi yang ada, juga telah mendapatkan penjelasan dari ahli. Termasuk syarat usia dan perlakukan terhadap incumbent”, beber Rahmat Idrus.

Lanjut dikatakan Rahmat, kondisi pandemi yang tidak menentu juga akan ikut berpengaruh terhadap mekanisme seleksi yang ada, sebagaimana pelaksanaan seleksi yang telah dilakukan oleh sejumlah daerah di era pandemi, termasuk Jabar belum lama ini.

“Saya kira, kamipun akan ikut mempertimbangkan serta memantau perkembangan dari hari kehari termasuk kondisi pandemi. Terakhir kami dapat info bahwa, kembali Gubernur Sulbar keluarkan Surat Edaran Nomor 35 Tahun 2021 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Sistem Kerja Aapartur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Corona Vitus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Sulawesi Barat. Nah, hal yang seperti ini, kemungkinan akan menjadi pertimbangan khusus bagi kami. Termasuk jika harus memperpajang atau melakukan penambahan waktu pendaftaran mengingat sistem pelayanan dan regulasi yang ada”, ujar Rahmat.

Penting Petimbangkan Perempuan

Intinya menurut Muliadi dan Rahmat, Timsel KPID Sulbar akan mengambil langkah tepat dan baik, dan mempertimbangkan kepentingan publik dan masyarakat penyiaran. Khususnya mereka yang berminat untuk ikut ambil bagian dalam proses seleksi yang tengah berjalan di Sulbar ini.

Sementara itu Sekretaris Timsel KPID Sulbar, April Ashari Hardi mengaku, terkait model computer based test (CBT) juga akan menjadi pertimbangan timsel. Hal itu juga terkait sengan pola dan mekanisme yang telah dilakukan oleh Timsel KPID Jabar.

“Syarat pemberlakuan model CBT juga kini menjadi mempertimbangkan kami. Utamanya jika jumlah peserta kelak membeludak. Bahkan termasuk jika nantinya kondisi pandemi kian tidak memungkinkan maka sistem wawancara timsel juga kemungkinan akan ikut menyesuaikan. Dan hal-hal begitu itulah yang kami dapatkan dalam diskusi dan konsultasi yang telah kami lakukan baik di Jakarta maupun di Bandung”, ujar April.

Dikatakan April, untuk test tertulis, fsikologi dan wawancara juga sedapa mungkin ke depan mempertimbangkan perkembangan kondisi yang ada.

“Kita akan mengupayakan selalu ada pertimbangan konteks, baik itu pandemi maupun jumlah dan kondisi pendaftar. Seperti test tulis, fsikologi dan wawancara kami akan mengupayakan berada dalam satu rangkaian untuk memudahkan peserta atau calon, secara teknis. Intinya kami sepakat akan mengefektifkan dan komitmen untuk bekerja secara maksimal dan profesional. Artinya tetap merujuk kepada perundang-undangan yang ada”, beber April.

Sementara itu, Ika Lisrayani, satu-satunya perempuan yang ada dalam struktur timsel KPID Sulbar mengaku, pentingnya mempertimbangkan perempuan di dalam KPID Sulbar ke depan.

“Dalam pembahasan diskusi kita kemarin itu, begitu banyak menyinggung dan membahas tentang perempuan. Sehingga menurut saya, penting ada keterwakilan perempuan di dalam KPID ke depan. Tetapi ini bukan hanya persoalan gender, tapi bagaimana peranan perempuan dalam men-counter siaran-siaran yang menyudutkan perempuan dan anak,” tandas Ika Lisrayani.


Sumber: Release Timsel KPID Sulbar 2022-2025

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: