Ada sesak diantara hati yang rapuh
Merupakan kesenangan jika hanya berupa senyuman
Pun sebaliknya kesengsaraan jika mengajak berkenalan
Pada satu kesempatan
Coklat putih dengan secangkir kerinduan bertemu
Tak banyak percakapan yang terjadi
Hanya pertanyaan basa-basi
Kaku dan getar getir menjawab
Untung saja tak kau lihat sebagaimana otak ku berputar
Mencari celah agar terlihat baik-baik saja
Menjadi biasa walau sebenarnya rapuh dan takut
Rapuh sebab pintu hati sudah mulai rasa ada tamu
Takut jika ku buka maka tak ada perjamuan lagi
Terkait malam tenang rasa malam purnama
Mimpi hitam pekat sudah bermakna
Jadi lah diriku penyembah rasa
Rasa kehilangan
Rasa ketakutan
Rasa memiliki
Rasa khawatir
Rasa-rasanya aku sudah mual memaknai pertemuan rasa perjamuan kala sore itu