BERITAFEATURE

Kisah Asrun Orang Pertama Mendaftar di Unsulbar, Begini Nasibnya Sekarang!

ASRUN (31) sarjana Ekonomi jurusan Manajemen SDM lulusan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Merupakansalah satu lulusan Sarjana angkatan pertama yang memiliki kisah sejak pertama kali mendaftar hingga menjadi seorang sarjana. Dinamika kampus dan perkuliahan ia lalui selama jadi mahasiswa. Sebagai Universitas yang baru berdiri, pastinya memiliki dinamika kampus yang cukup menguras emosi.

Asrun salah satu mahasiswa kala itu dari ribuan orang yang mendaftar di Unsulbar. Namun, ada hal yang tidak akan pernah dilupakannya sejak menyelesaikan kuliahnya di tahun 2014. Sebab, Asrun menjadi orang yang pertama mengambil formulir pedaftaran saat pertama kali Unsulbar dibuka menerima mahasiswa baru.

“Saya masih ingat waktu itu tahun 2008 pertama kali dibuka pendaftaran Unsulbar. Sebenarnya tidak punya niat untuk  melanjutkan kuliah disana, namun karena saya diajak salah teman (Taufik,red) untuk ikut mendaftar,” ucap Asrun

Asrun lulusan Madrasah DDI tahun 2005 yang tinggal di Kecamatan Tinambung, karena tidak punya keinginan untuk melanjutkan pendidikan dibangku kuliah, ia pun hijrah ke Desa Rappang Barat yang dulunya masih Desa Andau, Kecamatan Mapilli Polewali Mandar. Dengan alasan ikut dengan sanak keluarga sebagai petani.

Ia lebih fokus kerja sebagai petani, karena baginya kuliah membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit digunakan ketika menempuh pendidikan sarjana. Namun keikutsertaannya mendaftar kerana Unsulbar dianggapnya sebagai Universitas yang akan memeberikan masa depan sebagai Universitas yang dijanjikan akan menjadi Universitas Negeri.

“Pas lulus di Madrasah DII di Tinambung, saya ke Desa Rappang Barat ikut dengan kakak bantu-bantu di kebun. Dan pada saat dibukanya penerimaan mahasiswa di Unsulbar, saya sementara Ma’doros. Saya pun sempatkan turun ambil formulir. Dan uniknya, saya yang pertama kali mengambil formulir pendaftaran calon mahasiswa. Nomor formulirnya 001.” kenang Asrun kepada kru
Tayang9.com di Desa Rappang Barat, Polman beberapa waktu lalu.

Asrun mengisahkan, sejak pertama kali Unsulbar membuka pendaftaran mahasiswa, calon mahasiswa mencapai ribuan orang.  Dari berbagai sekolah di Sulawesi Barat ikut mengambil formulir.

“Wah…saya tidak sangka, Universitas baru di buka, pendaftarnya sudah ribuan orang dari berbagai lulusan sekolah di Sulbar,” lanjutnya.

Asrun juga menambahkan, sejak pertama kali Unsulbar melakukan perkuliahan, fasilitas kampus masih sangat minim, Dosen juga didatangkan dari Universitas di Makassar hingga Dosen dari Kendari dan staf kampus masih sangat terbatas. Sehingga perkuliahan, kata Asrun, masih simpang siur saat mengikuti perkuliahan.

“Gedung kampus masih sedikit sehingga kita biasa gunakan ruangan yang beda-beda. Kita pinjam ruangan sekolah. Apalagi Dosennya juga dari Makassar, kadang datang kadang tidak. Sehingga perkuliahan kurang efektif,” bebernya.

Kini, pasca selesainya kuliah yang ditempuh selama kurang lebih enam tahun, Asrun lebh banyak aktif melakukan kegiatan di masyarakat, kegiatan keagamaan, pernah kerja di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yang bertempat di Mamuju. Bahkan Asrun juga pernah menjadi kepala urusan (Kaur) Desa Rappang Barat selama empat tahun.

NASRUL MASSE

Anak pelaut yang ingin menulis dan membaca di daratan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: