Gerbang Tani Sulbar : Mayoritas Masyarakat Inginkan AIM-Chuduriah di Pilbup Polman
Haeruddin, Ketua Gerbang Tani Sulbar
Tayang9.com, Polewali- Ketua Gerbang Tani Sulawesi Barat, Haeruddin meyakini bahwa paket AIM-Chuduriah Sahabuddin adalah paket yang tepat dan diinginkan mayoritas mayarakat Polman.
“Sampai saat ini saya masih meyakini bahwa Paket Calon AIM-Chuduriah yang diinginkan mayoritas masyarakat Polman saat ini. Jika kita ingin benar-benar melihat realitas keinginan masyarakat bawah,” jelas Haeruddin, Selasa (28/11).
Haeruddin menilai, alasan paket AIM-Chuduriah yang diinginkan oleh masyarakat Polman dibandingkan dengan Natsir Rahmat, karena latarbelakang AIM-Chuduriah yang merupakan pasangan yang memiliki latar belakang profesi yang saling bisa mendukung dalam pembangunan Polewali Mandar untuk lebih baik lagi.
“AIM itu kan latarbelakangnya birokrasi, sedangkan Chuduriah latarbelakangnya Akademisi. Jadi paket ini bisa saling membantu dalam memecahkan masalah dalam membangun Polman yang lebih baik. Sedang AIM-Natsirkan sama-sama birokrat. Sehingga, latarbelakang birokasi sudah mewakili AIM itu sendiri,” lanjut Haeruddin.
Selain itu, ke unggulan Chuduriah adalah representasi dukungan dari Partai PKB dan NU yang Solid. Kekuatan kultur agama dan akademisi serta mahasiswa yang ada dibelakangnya, sehingga Haeruddin meyakini jika saja paket ini jadi, akan lebih bisa membantu AIM dalam membangun Polman yang lebih maju dan lebih baik lagi
“Chuduriah inikan memiliki latarbelakang agamawan dari Ayahnya Prof. KH. Sahabuddin, Ulama besar di Tanah Mandar. Jama’ah banyak tersebar di desa dan merupakan mayoritas berlatarbelakang petani, belum lagi latar belakang akademisi dan kekuatan mahasiswa yang mendukung. Termasuk representase perempuan Polman itu sendiri. Sehingga hadirnya Chuduriah juga dapat mewakili kepentingan banyak golongan dan masyarakat Polman secara umum. Saya kira Pembangunan Polman akan lebih baok lagi jika Paket Calon ini yang final,” tutup Haeruddin.
Saat ini memang pemberitaan wacana Paket AIM-Natsir dari Partai Golkar masih menjadi perdebatan, karena masalah internal DPP Golkar saat ini yang terus bergejolak. Menurut beberapa pengamat dan kader Golkar sendiri bahwa paket ini masih akan bisa berubah pasca Munaslub Golkar Desember mendatang.