Dilema Pembelajaran Daring

Polman, Tayang9 – Aliansi Mahasiswa Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) kembali menggelar acara diskusi ‘Kamis Manis’ dengan mengusung tema, Analisis Wacana Pendidikan, yang mengurai dilema pembelajaran daring di era new normal, Kamis (01/07).
“Praktek pembelajaran daring yang awalnya dipicu pandemi Covid 19 sudah menjadi amsal, betapa generasi milenial harus bersiap menjemput kemajuan teknologi yang serba digital,” ungkap Abdul Muttalib yang didapuk sebagai narasumber yang juga dikuti mahasiswa dari Institut Agama Islam DDI.

Dosen Unasman yang lebih banyak mengampuh matakuliah bahasa dan sastra Indonesia itu lebih banyak mengurai kegandrungan generasi milenial yang mulai begitu karib dengan gawai dengan segala konsekuensinya.
“Gawai dapat menjadi media pembelajaran efektif, tapi di sisi lain, fakta teranyar puluhan siswa di daerah Jawa Barat terserang adiksi game online dan mendapat perawatan serius di rumah sakit jiwa,” urainya di acara aliansi mahasiswa Unasman lintas prodi dan lembaga internal serta ekstra kampus Unasman.
Lebih jauh dirinya mengungkapkan bahwa organisasi kesehatan dunia WHO baru-baru ini merilis penggunaan gawai melebih 4 jam sehari sudah dianggap abnormal.
“Jadi hati-hati, sesuatu yang berlebihan, utamanya penggunaan gawai patut untuk diwaspadai,” serunya, sebelum Muhammad Supri moderator acara mendaulat penanggungjawab acara diskusi di minggu berikutnya. (**)