Cegah dan Lawan Politisasi SARA dan Hoax Bawaslu Polman Diskusi dengan Jurnalis

POLMAN, TAYANG9 – Melibatkan puluhan jurnalis dari berbagai media cetak, televisi dan online, Bawaslu diskusikan pentingnya partisipasi semua pihak dalam mengawal demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu 2024. Acara dihelat di salah satu cafe di Wonomulyo, Senin 11 Desember 2023.

Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Ady Suratman mengatakan, dalam menangkal politisasi suku agama ras dan antar golongan (SARA) dan berita hoax diperlukan peran dari berbagai stakeholder. Salah satunya adalah jurnalis dari berbagai media.

“Giat siang ini sebagai ikhtiar kita dalam mengawal demokrasi pada tahun 2024, selain itu kegiatan ini untuk menyamakan persepsi atau berbincang sekaitan dengan tahapan kampanye yang kini masih tengah berlangsung,” ujar Ady Suratman.

Dikatakan Ady Suratman, pelibatan media dalam berbagai kegiatan Bawaslu berangkat dari kesadaran betapa pentingnya membangu koalisi strategis dengan media dalam menyuarkan Pemilu berkualitas dan demokratis.

“Oleh karena alasan itulah kenapa kami melibatkan media sebagai mitra dalam melakukan pengawasan terhadap pelanggaran yang kemungkinan akan terjadi,” ujar Ady Suratman

Dalam kesempatan yang sama, Harianto ketua Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar sesaat sebelum membuka acara secara resmi, mengatakan, mengatakan, media sebagai mitra Bawaslu memiliki peran penting dalam membendung segala politisasi SARA dan berita hoax yang berseliweran di akun media sosial.

“Di tahapan kampanye ini merupakan tahapan yang sangat krusial sehingga diperlukan kerja sama dari sahabat-sahabat media untuk membendung terjadinya politisasi SARA dan berita hoax,” tutur Harianto.

Harianto menambahkan, dirinya berharap jurnalis yang ada di Kabupaten Polewali Mandar juga bisa berperan dalam mengcounter wacana yang akan merusak demokrasi serta ikut mengawal wacana baik yang sampai ke publik untuk kemaslahatan demokrasi.

“Selain itu harapan saya agar media, selain sebagai counter wacana hoax dan politisasi SARA juga kita berharap sama bisa berpegangan tangan dalam mengontrol serta sama mengawal segala wacana baik dan positif bagi kualitas demokrasi,” ungkap Harianto yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara secara resmi yang berlangsung dari pagi hingga siang jelang sore itu.

Menariknya, acara yang juga secara khusus menghadirkan Asnawi, Direktur Eksekutif Daerah WALHI Sulbar dalam pemaparannya meterinya, lebih banyak menyinggung pentingnya peran media dalam upaya bersama membangun demokrasi yang berkualitas.

“Pers adalah pilar keempat demokrasi, kendati kini ada banyak media sosial, namun peran pers amatlah penting artinya sebagai arus utama pembangunan wacana yang kredibel dan bertanggung jawab. Karena itu penting media berpedoman kepada regulasi tentang pers dan kode etik dengan melakukan cek dan ricek setiap informasi agar wartawan tidak termanfaatkan oleh segelintir oknum yang akan melakukan politisasi SARA dan menyebarkan berita hoax,” tandas Awi sapaan karib Asnawi.

Dalam sesi terakhir kegiatan itu, Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar bersama dengan jurnalis Polewali Mandar dari berbagai media itu kemudian membuat meneken komitmen bersama untuk menolak politisasi SARA dan melawan berita hoax yang dituangkan dalam 5 (lima) komitmen bersama:

1. Bahwa Kami Jurnalis Kabupaten Polewali Mandar Menyatakan berkomitmen Menolak segala bentuk politisasi suku, agama, ras dan antar golongan (SARA);
2. Bahwa Kami Jurnalis Kabupaten Polewali Mandar Menyatakan berkomitmen melawan berita bohong (HOAX);
3. Bahwa Kami Jurnalis Kabupaten Polewali Mandar Menyatakan berkomitmen menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024;
4. Bahwa Kami Jurnalis Kabupaten Polewali Mandar Menyatakan berkomitmen dan berintegritas serta tidak terlibat dalam politik praktis;
5. Bahwa Kami Jurnalis Kabupaten Polewali Mandar Menyatakan berkomitmen menjaga kondusifitas dalam rangka penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024;

Sumber: release Bawaslu Polman
Penulis dan Foto: Karmuji dan Asyrul