Workshop Pemanfaatan Digital dalam Pembelajaran Mendalam di SMK Negeri 1 Sumarorong Dorong Inovasi Guru

MAMASA, TAYANG9 – Komunitas Belajar UPTD SMK Negeri 1 Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menggelar Workshop Pemanfaatan Digital dalam Pembelajaran Mendalam pada Jumat (10/10). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan satuan pendidikan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Negeri 1 Sumarorong, Arnoldus,S.Pd.M.Pd, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran komunitas belajar bagi tenaga pendidik. Menurutnya, komunitas belajar bukanlah hal baru, namun menjadi wadah strategis bagi guru untuk saling bertukar pikiran dan belajar bersama dalam rangka meningkatkan profesionalisme serta kualitas pembelajaran di sekolah.

“Komunitas belajar dibentuk agar kita sebagai pendidik dapat saling berbagi, saling belajar, dan saling menguatkan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kita di dunia pendidikan,” ujar Arnold dihadapan peserta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tujuan utama komunitas belajar adalah meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran di kelas serta mendorong peningkatan hasil belajar peserta didik agar menjadi lebih baik dan bermakna.
Dalam kegiatan workshop ini menghadirkan dua narasumber, yakni Asmadi dan Muhammad Taufiq Ramli.
Dalam pemaparannya, Asmadi sebagai pemateri pertama, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang berbagi pengalaman dan praktik baik dari berbagai satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Ia menilai, pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu kunci untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif di era modern.
“Ketika kita mau belajar, maka kita akan berubah ke arah yang lebih baik. Setiap hari selalu ada hal baru yang bisa kita pelajari, termasuk berbagai metode dan strategi pembelajaran berbasis digital,” ungkap Asmadi.
Asmadi juga menyinggung hasil pertemuan Revitalisasi Pengembangan Pendidikan Vokasi yang dia ikuti beberapa waktu lalu. Menurutnya ada empat empat poin penting bagi kemajuan pendidikan SMK.
“Yang pertama adalah mempersiapkan siswa tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk berwirausaha. Kemudian kedua meningkatkan kompetensi guru melalui program magang di industri”, ungkapnya.
Selain itu, tambah Asmadi, yang ketiga adalah memperluas kerja sama antara sekolah dan dunia industri.
“Sedangkan yang keempat adalah melaksanakan asesmen untuk memetakan arah siswa setelah lulus, apakah akan kuliah, bekerja, atau berwirausaha”, jelas Asmadi yang juga Wakasek Bagian Kurikulum di SMK Negeri 1 Sumarorong.
Sementara itu, pemateri kedua, Muhammad Taufiq Ramli, menyampaikan materi tentang pemanfaatan digital dalam pembelajaran. Ia menekankan bahwa pendidikan harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Didiklah anak sesuai dengan zamannya,” ujarnya saat membuka materinya.
Dirinya kemudian menyampaikan kepada peserta dengan mencontohkan fenomena pendidikan di Finlandia yang kini mulai menyeimbangkan kembali pembelajaran digital dengan pendekatan tradisional berbasis buku fisik dan tulisan tangan.
“Kegiatan menulis tangan dapat meningkatkan daya ingat, karena itu, guru perlu bijak dalam mengombinasikan teknologi digital dengan metode pembelajaran konvensional untuk hasil yang optimal”, papar Taufik yang juga salah satu mentor untuk program pelatihan mendalam wilayah Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.
Melalui workshop ini, diharapkan para pendidik di SMK Negeri 1 Sumarorong semakin siap menghadapi tantangan dunia pendidikan modern serta mampu menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini. (**)
 
				 
					
 
						




