BERITASTRAIGHT NEWS

PW ISNU Sulbar 2025–2030 Dilantik, Sekjend Kemenag RI: Utamakan Kolaborasi dan Pengabdian

Sekjend Kemenag RI, Prof. Kamaruddin Amin Kelantik PW ISNU Sulawesi Barat

Majene,Tayang9 – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Sulawesi Barat masa khidmat 2025–2030 resmi dilantik bersamaan dengan pembukaan Madrasah Kader ISNU, di Auditorium STAIN Majene, Sabtu (04/10/2025).

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Barat, Dr. Adnan Nota, Wakil Bupati Majene, Dr. Hj. Andi Rita Mariani, Ketua STAIN Majene, Prof. Wasilah Sahabuddin dan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag RI, Dr. Muhamammad Zain,

Ketua Umum Pengurus Pusat ISNU, Prof. Kamaruddin Amin, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi, integritas, dan pengabdian nyata bagi bangsa.

“ISNU tidak boleh eksklusif hanya melayani warganya, melainkan harus bisa bekerja sama dengan semua pihak. Hidup harus bermanfaat dan berdampak,” ujar Kamaruddin yang juga Sekjend Kemenag RI.

Menurut Kamaruddin, ISNU memiliki potensi besar. Saat ini, warga Nahdlatul Ulama mencatatkan sekitar 4.000 profesor, 5.000 doktor, serta ratusan ribu sarjana. Di dalam ISNU, berhimpun pula para akademisi, profesional, dan birokrat.

“Harapan besar saya, ISNU mampu mengabdikan diri untuk umat, bangsa, dan negara,” sambungnya.

Ia juga menekankan pentingnya mendukung pemerintah yang sah demi menjaga stabilitas. Mengutip Ibnu Taimiyah, Kamaruddin menyebut, “Enam puluh hari dipimpin yang dzalim lebih baik daripada satu hari tanpa pemimpin.” Karena itu, kata dia, dukungan penuh kepada pemerintah menjadi keharusan.

Lebih jauh, Kamaruddin menyoroti peran ormas keagamaan dalam menjaga perdamaian dan keragaman Indonesia. Indonesia, menurutnya, diakui dunia sebagai negara paling majemuk namun tetap stabil.

“Kuncinya adalah peran ormas keagamaan, pondok pesantren, dan masyarakat sipil. Tidak mungkin keamanan terjadi jika pemerintah tidak didukung rakyat,” ucapnya.

Dalam pandangannya, cara beragama harus membawa dampak sosial. Shalat, puasa, dan ritual ibadah tidak boleh berhenti pada aspek esoteris, tetapi juga eksoteris: menjawab persoalan kemiskinan, literasi, dan keadilan sosial.

“Islam itu ditugaskan untuk mengentaskan kemiskinan. Indikator kualitas hidup adalah seberapa bermanfaat kita untuk orang lain,” tegasnya.

Kamaruddin juga menekankan pentingnya kampus merancang blueprint masa depan dengan membaca dinamika, tantangan, peluang, dan realitas global. Ia menilai kunci kesuksesan adalah persistensi dan istiqomah.

“Orang yang sukses bukan hanya cerdas, tapi juga pantang menyerah. Persistensi dan kerendahan hati adalah modal besar,” katanya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan moral: memandang semua orang sebagai saudara dan memperlakukan mereka secara adil.

“Jangan anggap remeh siapa pun, bahkan tukang sapu sekalipun. Kita semua hidup karena banyak didoakan, dan Tuhan masih menutupi aib kita. Maka, berbuat baiklah kepada siapa pun,” tutupnya***

FARHAM RAHMAT

Alumnus Hukum IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta Timur dan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. selain aktif sebagai blogger juga aktif dalam pengembangan skill bahasa Inggris dan Arab serta serius nyantri di Majelis Sholawat Simpang M. Ketua Zain Office ini juga dipercaya sebagai editor di media katalogika.com, serta tercatat sebagai pemuda pelopor literasi digital Polewali Mandar

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: