Pendidikan Pertanian Organik di Desa Lilli: Menggerakkan Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan
DESA Lilli, terletak di Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, telah menjadi contoh nyata dalam mengembangkan ketahanan pangan melalui pendidikan pertanian organik. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Desa Lilli, Tim Pendamping Profesional (TPP) P3MD Kecamatan Matangnga, dan Lembaga Inspirasi dan Advokasi Rakyat (LIAR) Sulawesi Barat.
Fokus utama dari program ini adalah melatih puluhan perempuan tani untuk membuat pupuk alami dari bahan nutrisi mikroba dan herbal, sebagai upaya untuk menyediakan pangan yang sehat dan bergizi bagi warga desa.
Pendidikan pertanian organik di Desa Lilli menggunakan metode pendidikan orang dewasa yang bersifat partisipatif, hadap diri, dan pemberdayaan. Metodologi ini tidak hanya mengajarkan teknik-teknik pertanian organik, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dan kemandirian para peserta.
Harun Yamerang, Direktur Eksekutif LIAR Sulawesi Barat, menjelaskan bahwa pendekatan partisipatif memungkinkan para perempuan tani untuk berkontribusi dan belajar secara langsung melalui pengalaman mereka sendiri. “Pendampingan ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan kemampuan berdaya di kalangan perempuan tani,” ujarnya.
Pada 21 Juli 2024, Saddam Husein, pendamping desa Kecamatan Matangnga, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari dana ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa. “Semoga menjadi best practice pendampingan desa,” harapnya.
Pelatihan ini melibatkan pengenalan dan pembuatan pupuk alami menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar desa, seperti mikroba dan herbal. Proses pembuatannya diajarkan dengan detail, mulai dari fermentasi bahan organik hingga aplikasi pupuk pada lahan pertanian. Para peserta juga diajarkan mengenai pentingnya keseimbangan ekosistem dan cara memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Hasil dari pendidikan ini cukup menggembirakan. Banyak perempuan tani yang sebelumnya bergantung pada pupuk kimia, kini mulai beralih ke pupuk organik yang mereka buat sendiri. Ini tidak hanya mengurangi biaya produksi pertanian tetapi juga meningkatkan kualitas hasil panen dan kesejahteraan masyarakat desa.
Program ini memberikan dampak yang signifikan baik secara sosial maupun ekonomi. Perempuan tani yang terlibat dalam pelatihan ini kini memiliki pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat mereka bagikan dengan komunitas mereka. Hal ini memperkuat jaringan sosial dan solidaritas antar warga desa.
Secara ekonomi, penggunaan pupuk organik mengurangi ketergantungan pada produk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan. Dengan memproduksi pupuk sendiri, para petani dapat menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas lahan mereka. Ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan keluarga dan ketahanan pangan di desa.
Pendidikan pertanian organik di Desa Lilli adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah desa, pendamping desa, dan lembaga masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif. Dengan pendekatan yang partisipatif dan pemberdayaan, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan tani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi desa.
Kegiatan ini telah menunjukkan bahwa dengan pemanfaatan dana desa yang tepat, program ketahanan pangan dapat diimplementasikan secara efektif dan menjadi contoh terbaik dalam pendampingan desa. Keberhasilan ini diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lain di Indonesia, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.