Jadi Bacaleg PKB DPRD Sulbar, Satriani Tak Sekedar Penuhi Kuota Perempuan
Komitmen Perjuangkan Perempuan, UMKM dan Kesejahteraan Warga Mateng

MATENG, TAYANG9 – Tidak sedikit perempuan yang menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) dan hendak maju ke parlemen hanya untuk memenuhi kuota 30 persen perempuan. Namun hal itu tidak berlaku bagi Satriani. Dia yang nyaris bisa dipastikan akan maju dari Dapil Enam Mamuju Tengah (Mateng) melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menuju DPRD Provinsi Sulawesi Barat ini mengaku, posisinya sebagai salah satu bacaleg dari dapil Mateng itu, untuk menegaskan bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki.
“Saya pastikan keberadaan kami sebagai salah satu bakal calon legislatif PKB dari dapil enam Mateng ini, bukan sekedar untuk memenuhi kuota 30 persen perempuan. Karena baik perempuan maupun laki-laki harus berada dalam posisi yang setara dan sama memiliki hak untuk menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan kami, perempuan,” ujarnya kepada media, Jumat 2 Juni 2023.
Dikatakan Satriani, selain dirinya akan memperjuangkan aspirasi kaum perempuan, Ia juga berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan warga Mateng, utamanya mendorong kesejahteraan yang berkeadilan sosial.
“Saya berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Mamuju Tengah dengan mengedepankan keadilan dan kesejahteraan sosial. Saya maju menjadi bacaleg ini dengan niat bila terpilih kelak memberi warna tersendiri dan membawa pengaruh baik pada pemerintahan di Mamuju Tengah,” beber perempuan yang merupakan alumnus Universitas Al Asyariah Mandar ini,
Ditanya tentang fokus perjuangannya saat diberi mandat oleh warga Mateng untuk duduk di DPRD Privinsi Sulawesi Barat kelak, dengan tangkas dikatakannya, “secara alamiah perempuan memiliki naluri keibuan, ketelitian dan perhatian yang detail pada persoalan-persoalan berkenaan dengan rumah tangga, keuangan, dan anak-anak. Karena itu, berdasar pada naluri basic perempuan itulah, jika kami diberi amanah untuk duduk di DPRD Sulbar nantinya, maka saya yakin betul bahwa tugas-tugas legislasi, pengganggaran dan pengawasan itu kami pastikan akan kami pikul baik sebagai mandat warga Mateng. Insya allah saya akan mampu menyuarakan kepentingan Mateng dan membawa Mateng ke arah yang lebih baik lagi”.
Bahkan, menurut perempuan kelahiran Majene 39 tahun yang lalu ini, misi lainnya adalah, hendak meningkatkan patisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif sebagai ruang bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) itu juga akan menjadi perhatian utamanya.
“Intinya saya bukan sekedar untuk memenuhi kuota bakal calon perempuan yang minimal 30 persen tersebut. Saya akan berperan aktif dalam menciptakan iklim usaha kecil dan menengah. Bahkan salah satu langkah yang menurut saya harus dilakukan yaitu menjaga kondisi lingkungan hidup dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Mamuju Tengah,” tutur Satriani.
Lebih lanjut, perempuan yang masih terbilang kaum millenial ini mengatakan, dirinya juga berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan perlindungan terhadap diskriminasi perempuan, suka agama dan ras.
“Nah, untuk itulah saya tentu saja akan berperan baik dalam upaya untuk menjaga keamaanan dan stabilitas wilayah, melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Kita juga mengetengahkan program UMKM, ketenagakerjaaan dan pemberdayaan masyarakat,” tutup Satriani.