Inovasi Kawasan Pertanian, Desa Tandassura Akan Bangun Laboratorium Pengembangan Ternak Kambing
Tayang9.com – Memajukan sebuah kawasan di pedesaan tidak akan terlepas dari potensi yang dimiliki, baik dari sektor pertanian maupun peternakan di desa, serta partisipasi masyarakat yang tinggi untuk membangun wilayahnya. Dukungan pemerintah desa pun tidak boleh absen, baik itu berupa regulasi maupun dukungan pengalokasian dana di dalam belanja desa untuk pengembangannya, juga menjadi penentu.
Salah satunya adalah Desa Tandassura Kecamatan Limboro Kabupaten Polman. Potensi desa yang dimilikinya cukup mendukung. Diantara dari potensi yang dimilikinya, ada yang cukup menonjol dan produktif, yaitu peternakan kambing yang telah dikelola masyarakatnya sejak lama.
Adalah Hassani, salah seorang peternak kambing yang juga penggagas JK Community atau Juragan Kambing community. Komunitas ternak kambing yang sudah memiliki kerjasama dan menjadi binaan dari beberapa lembaga dengan beranggotakan para pemuda yang ada didesanya yang memilki harapan untuk bisa maju dan besar lewat sektor ini. “Sesungguhnya, jika ternak kambing ini dikelola dengan sungguh-sungguh dan difasilitasi dalam pengembangannya sebagai aset komoditi, ternak kambing ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa” ucap Hassani beberapa waktu lalu kepada Tayang9.
Tingginya permintaan pasar, Lanjut Hassani, terhadap daging kambing membuat usaha peternakan hewan ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Betapa tidak, selain dagingnya menjadi komoditi utama, saat ini kotoran dan air seni kambing yang diternak oleh Hassani di tempatnya, juga memiliki nilai ekonomis yang sangat menggiurkan.
“Kotorannya tidak terbuang karena kami mengolahnya kembali menjadi pupuk untuk tanaman dan air seni kambing juga kita olah dan fermentasikan agar bisa menjadi pupuk organik untuk para petani”, Ungkap Hassani, alumni S2 Peternakan Unhas Makassar ini.
Ia melanjutkan, selain menjadi tempat pengembang biakan, peternakan yang dimilikinya juga dijadikan lokasi penelitian oleh banyak Mahasiswa dari beberapa Universitas yang ada di Sulawesi Barat maupun dari luar daerah. Dan saat ini juga, lokasi peternakannya telah menjalin kerjasama dengan salah satu Universitas di Sulawesi Barat untuk dijadikan laboratorium penelitian bagi Mahasiswa yang ingin melakukan riset.
“Mereka datang untuk menimba ilmu tidak hanya mahasiswa, beberapa rekan-rekan dari mancanegara seperti Belgia, Belanda, Kongo, Jepang, Fhilipina dan Thailand pernah berkunjung disini untuk penelitian serta belajar bagaimana mekanisme pengembangan produk turunannya”, jelasnya.
Harapan terbesar Hassani, sesungguhnya adalah ingin memajukan desanya dengan sebuah laboratorium penelitian untuk ternak kambing di desanya yang lebih besar dan modern tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mulai dari pemilihan bibit unggul, pengolahan pakan dan limbah ternak serta tekhnik penggemukan untuk ternak kambing.
“Semoga dengan adanya program pemerintah dari Kementerian Desa, khususnya program inovasi desa di Tandassura, tentang penataan kawasan untuk sebuah taman edukasi tematik di desa, dapat mewujudkan Desa Tandassura menjadi kawasan peternakan kambing sekaligus menjadi ikon desa. Ingat kambing ingat Desa Tandassura” Tutup Hassani (zul)