FPPI Polman Tuntut Pemerintah Memperhatikan Nasib Buruh
Polewali – Tayang9 – Puluhan massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimkot Polewali Mandar, menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), di Jalan Muh.Yamin, Kelurahan Madatte, Polewali Mandar, 01/05/19.
Koordinator Lapangan (Korlap) massa aksi Ikhsan dalam orasinya mengatakan, May Day merupakan suatu tonggak kemenangan kaum buruh, saat 400 ribu buruh pada 1 Mei 1886 silam menuntut pengurangan jam kerja yang diraih melalui perjalanan panjang, dengan pengorbanan besar kaum buruh untuk membebaskan diri dari belenggu penindasan, dan penghisapan imprealisme serta kapitalisme, yang berlangsung selama beberapa hari lamanya dan sempat memakan korban.
“Di hari yang dewasa ini kita kembali lagi peringati hari buruh sedunia, dimana di Indonesia sendiri buruh belum mendapatkan kesejahteraan, yang semestinya pemerintah memperhatikan betul nasib para buruh yang ada di negeri ini. Karena buruh adalah aset negara bukan sebagai alat pendapatan negara,” ucap Ikhsan.
Selain itu pihaknya juga menambahkan, bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan harusnya dihapuskan, karena dinilai regulasi itu tidak berpihak pada kepentingan kaum buruh, dan lebih mengedepankan kepentingan pemodal.
“Karena formulasi upah hanya dihitung sekedar angka inflasi, dan pertumbuhan ekonomi tanpa melihat harga bahan pokok, yang seharusnya menjadi titk tolak pengupahan bagi buruh agar mendapatkan upah layak mininun,” tutupnya.
Berikut 3 tuntutan FPPI Pimkot Polewali Mandar.
1. Naikkan upah buruh.
2. Stop intimidasi buruh.
3. Tolak ivestasi asing. (FM)