Bus Sholawat 24 Jam Beroperasi Antar Jemput Jemaah Haji Indonesia

MAKKAHA, TAYANG9 – Salah satu layanan istimewa yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia di Tanah Suci adalah Bus Shalawat. Armada yang setiap hari mengantar dan menjemput jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram.

Bus ini disediakan oleh pemerintah Indonesia bekerja sama dengan otoritas pemerintah Arab Saudi. Fungsinya adalah memudahkan mobilitas jemaah dari hotel-hotel yang berjarak cukup jauh dari area Masjidil Haram.

Yusrizal jemaah dari kloter PDG 5 Romb. 24 di hotel 124 dar Al-Barakah mengungkapkan kesyukurannya atas pelayanan transportasi selama di Mekkah Al-Mukarramah.

“Bagi saya, memuaskan semua. Alhamdulillah kalau pribadi saya gak ada yang kurang. Pelayanannya 24 jam non stop, mengantar dan menjemput jemaah dari hotel ke masjidil Haram,” kata Rizal di sektor 1, Mekkah, Rabu, (11/6/2025).

Hanya saja, lanjut dia, jemaah yang buru-buru biasanya pake taxi, karena bus sholawat punya waktu beroperasi setiap berangkat dari pagi hingga malam sampai pagi lagi.

“Jadi bukan bus sholawat yang tidak ingin melayani, tapi terkadang beberapa orang mau cepat, itu saja,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag RI, Muhammad Zain juga menyempatkan waktu naik ke bus Sholawat (setelah tawaf wada’) dari Masjidil Haram ke Sektor 1.

Di dalam bus, dia berbincang dengan sopir memakai bahasa arab. Sopir tersebut mengaku bahwa jemaah haji Indonesia adalah orang baik dan ramah-ramah, kulluhum thoyyibuun.

Zain menjelaskan, layanan transportasi ini telah dimanfaatkan ribuan jemaah untuk melaksanakan ibadah, seperti umrah wajib dan sunnah, tawaf ifadhah dan wada’ serta aktivitas keagamaan lainnya di Masjidil Haram

“Bus shalawat yang melayani jemaah haji Indonesia di Makkah telah dibiayai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), gratis 24 jam beroperasi,” ucap Zain kepada wartawan sembari mengarahkan jemaah turun dari bus.

Tak hanya soal keamanan, aspek kenyamanan juga menjadi prioritas setiap bus dilengkapi AC dan diawasi oleh petugas transportasi haji. Sistem pengaturannya menggunakan kode nomor Syib Amir setiap sektor.

“Kode nomor Syib Amir menjadi penanda rute agar memudahkan jemaah kembali ke sektor dan hotel masing-masing,” pungkasnya.