BERITAFEATURESOSOK

Arif Hidayat: Modal 300 Ribu, Bangun Usaha Ayam Geprek Weka-Weka Hingga 29 Cabang

PRIA dengan kemeja abu-abu begitu ramah menyambut para pelanggan yang datang ke gerainya. Senyum serta sapaan hangat adalah menjadi bagian dari pelayanannya.  Hal ini untuk menjaga serta menarik para penikmat menu sajian andalan di gerainya. Sebelum memasuki gerainya, di depan tertulis “Ayam Geprek Weka-Weka Sambal Brutal”. Sebuah brand usaha kuliner yang telah dijalankannya dan kini amat populer di Sulawesi Barat.

“Silahkan masuk dek”, sapanya dengan ramah saat pertama membuka obrolan kepada media Tayang9.com.

Muhammad Arif Hidayat begitu nama lengkapnya, perintis sekaligus pemilik bisnis kuliner “Ayam Geprek Weka-Weka Sambal Brutal” yang ditemui di daerah Kalawa Polewali, lokasi gerai yang menjadi awal berdirinya usaha Ayam geprek miliknya.

Sebelum menjadi bisnis ayam geprek yang populer, Arif tidak memiliki usaha sebesar hari ini. Memulai bisnis, apalagi dari nol, bukan sesuatu yang mudah menurutnya. Banyak tantangan serta jalan tidak mulus yang dilaluinya. Namun Arif menegaskan bahwa dengan fokus, konsisten serta keberanian mengambil resiko, merupakan modal untuk membangun usaha.

Salah Satu Cabang Gerai Ayam Geprek Weka-Weka Sambal Brutal di Wilayah Polman

Arif menceritakan awal berdiri Ayam Geprek Weka-Weka miliknya yang bermula dari usaha penjualan nasi goreng yang dirintis bersama adiknya dengan nama Nasi Goreng Kalawa.

“Diwaktu awal dulu sebelum usaha ayam geprek ini berjalan, adik saya buka usaha nasi goreng dengan menggunakan teknik flambe atau cara masak ala restoran, dengan api yang menyala di penggorengan”, tutur arif.

Banyaknya pelanggan yang penasaran kala itu, kisah arif, gaya atau cara masak flambe ternyata bikin adiknya kewalahan. Itu dikarenakan proses penyajiannya hanya dengan satu wajan untuk dua porsi nasi goreng kalawa-nya, padahal pelanggan semakin hari banyak yang antri memesan.

“Adik saya waktu itu sudah tidak mampu melanjutkan usaha nasi goreng dengan menggunakan teknik flambe, akibat cedera lengan mendera adik saya yang hampir membuat urat lengannya terputus. Jadi waktu itu dokter menyarankan untuk tidak melanjutkannya lagi” ungkapnya.

Melihat situasi itu dan tak ingin kehilangan pelanggannya, Arif dan adiknya harus memutar otak untuk segera mencari ganti usaha nasi gorengnya itu.

“Saat itu kami berfikir agar secepatnya melanjutkan bisnis kuliner dengan yang lain. Kami mencari usaha yang potensial, dengan konsep yang simple, praktis dan digemari banyak orang. Setelah melalui banyak pertimbangan juga dan dengan konsep tadi, muncullah ide untuk membuka bisnis ayam geprek waktu itu. Dan tahu tidak modal awalnya, cuma Rp300.000 saja kami memulainya”, kata Arif sembari tertawa mengenang ceritanya.

Tak hanya dengan mengandalkan konsep yang simple, praktis dan digemari orang banyak, Arif juga mengungkapkan bahwa salah satu daya tarik dari usaha ayam gepreknya itu, selain terbilang cukup murah dengan harga Rp10.000 per porsinya, dia juga menambahkan menu gratis berupa minuman teh manis, khusus bagi pelanggan yang makan di gerainya.

“Menjalankan usaha memang dibutuhkan inovasi ataupun ciri khas dari usaha itu. Seperti pada nama usaha ini Ayam Geprek Weka-Weka Sambal Brutal, cita rasa ayam geprek dan sambal pedasnya harus tetap terjaga sebagai kuncinya. Ini menjadi penting, apalagi orang-orang khususnya di Sulawesi Barat sendiri banyak yang senang dengan makanan pedas”, ujarnya.

Arif mengakui hasil penjualan Ayam Geprek Weka-Weka miliknya cukup menguntungkan. Terbukti saat ini, Arif telah memiliki 29 cabang dengan 170 karyawan yang tersebar di Sulawesi Barat. Itupun di luar dari mitra usahanya yang telah mengikat kerjasama dengan mengusung produknya.

“Soal keuntungan, omset hasil penjulan Ayam Geprek Weka-Weka ini, bisa diangka 60 hingga 90 juta perharinya. Ini juga karena kami melayani pesanan konsumen dari rumah, mengantarkannya sampai ke depan pintu rumah konsumen via kurir yang telah bekerjasama dengan kami”, tuturnya.

Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi, Arif dan adiknya memiliki target untuk bisnis ayam gepreknya yang kini terus berkembang. Diantaranya membuka peluang atau lowongan kerja bagi yang mau bergabung, menggaji karyawan setinggi tingginya serta menargetkan untuk membuka satu outlet perbulannya.

“Saya selalu berharap usaha bisnis Ayam Geprek Weka-Weka kami ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar juga masyarakat luas. Untuk itu, kami membuka peluang kerjasama kepada siapa saja yang ingin menjadi mitra usaha kami di daerahnya. Maka dari itu, jika ada yang berminat dan mau sama-sama berkembang, silahkan langsung saja datang ke gerai kami dan kami siap mewujudkannya” tantang Arif. (mg01/mg02/rdk)


Sumber : Reporter Magang  [Muhammad Rizal – Andi Bahira]

Editor : Redaksi

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: