Terpilih Sebagai Ketua KWMSB, Asriaty: Mari Hadirkan Karya Nyata untuk Mandar
Dr. Asriaty Resmi Terpilih Menjadi Ketua Melalui Forum silaturahmi dan pemilihan ketua KWMSB

Jakarta, Tayang9-Dr. Asriaty resmi terpilih menjadi ketua Kerukunan Wanita Mandar Sulawesi Barat (KWMSB) periode 2025-2030 yang digelar di Hotel Dafam Express, kebon sirih, Jakarta, Sabtu, (23/08/2025).
Forum silaturahmi dan pemilihan ketua tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus serta para sesepuh KWMSB. Terlihat juga Ketua Umum KKMSB, Dr. Muhammad Zain, Sekretaris Jenderal BPP KKMSB Isra D Pramulya, serta Ketua BPW KKMSB Sulawesi Tengah, Drs. Baharuddin.
Melalui proses musyawarah yang resmi, Dr. Asriaty dipercaya menjadi Ketua KWMSB. Sosok perempuan yang dikenal memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat, kepedulian sosial yang tinggi, serta konsisten dalam merawat kebudayaan Mandar.
Dalam sambutannya, ketua terpilih, Asriaty menegaskan bahwa amanah tersebut bukanlah sesuatu yang ringan, ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kolaborasi dari semua anggota organisasi.
“Bukan sekedar silaturahmi, tapi organisasi ini akan bergerak pada bidang pemberdayaan seperti pelestarian budaya mandar, pendidikan dan literasi untuk generasi serta kerja-kerja sosial lainnya,” kata Asriaty.
“Saya pribadi juga akan meminta arahan dan bimbingan dari para senior yang berpengalaman. Bersama-sama kita wujudkan karya nyata untuk Mandar,” imbuhnya.
Ketua terpilih berharap, semoga KWMSB dapat menjadi wadah kebersamaan untuk melestarikan budaya, menguatkan peran perempuan, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Sulawesi Barat yang kita cintai
“In sya Allah dengan kebersamaan, KWMSB akan terus berupaya menghadirkan gagasan dan aksi nyata dalam pemberdayaan perempuan mandar,” ucapnya saat diwawancara via WhatsApp.
Dalam kesibukannya sebagai dosen UIN Syarif Hidayatullah DPK PTIQ Jakarta, Asriaty juga melakukan terobosan kebudayaan dalam fashion (Batik AQF) yang bercorak budaya Mandar sebagai icon Sulawesi Barat.
“Batik ini lahir dari inspirasi icon-icon Sulawesi Barat, sebagai upaya untuk mengenalkan keunikan dan kekayaan Sulawesi Barat lebih luas lagi dan sebagai wujud cinta budaya,” tandasnya saat diwawancara di Resto AQF bulan lalu***