SMK Negeri 1 Sumarorong Gerakkan Budaya Literasi Dukung Program Sulbar Mandarras
SUMARORONG, TAYANG9 – Dalam rangka mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Gerakan Pembudayaan Membaca dan Literasi atau Gerakan Sulbar Mandarras (GSM). UPTD SMK Negeri 1 Sumarorong melaksanakan kegiatan dengan mengefektifkan jadwal kegiatan membaca di perpustakaan bagi seluruh peserta didik.
Kepala UPTD SMK Negeri 1 Sumarorong, Arnoldus, S.Pd., M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk peningkatan kegiatan literasi di satuan pendidikan, sekaligus bentuk dukungan terhadap program Gubernur Sulawesi Barat Gerakan Sulbar Mandarras yang mewajibkan peserta didik untuk membaca minimal 20 judul buku selama tiga tahun pembelajaran di satuan, sebagai salah satu syarat kelulusan.
“Kegiatan ini sangat kami dukung, karena dengan meningkatkan semangat untuk membaca, tidak sekadar pada kemampuan teknis, namun lebih dari itu agar peserta didik dapat memperluas wawasannya dengan apa yang telah dibacanya dan diharapkan bisa menguatkan karakter serta membentuk identitas dirinya”, ungkap Arnoldus.
Dalam kegiatan ini juga, lanjut Arnoldus, pada setiap kegiatan membaca di perpustakaan peserta didik akan membaca satu buku bacaan selama kegiatan dan akan didampingi oleh guru pendamping yang telah ditugaskan.
“Nantinya juga peserta didik membuat resume setiap buku yang dibaca dan diberikan kesempatan untuk bisa menceritakan kembali hasil bacaannya. Ini untuk melatih pemahaman dan daya ingat peserta didik terhadap apa yang dibacanya serta meningkatkan keterampilan berbahasanya. Karena mereka akan belajar menyampaikan kembali informasi dengan kata-katanya sendiri, sehingga daya ingat, konsentrasi, dan kepercayaan dirinya juga ikut terasah”, jelas Arnoldus.
Selain itu juga, lanjut Arnoldus, membangun SDM yang unggul, salah satunya dengan kegiatan literasi bukanlah perkara mudah, perlu dukungan dari semua pihak untuk bisa mensukseskan program ini.
“Kita semua harus bisa bersinergi untuk bisa menumbuhkan budaya literasi yang kuat dan berkelanjutan terlebih lagi di sekolah, baik itu guru, Tata Usaha, pengelola Perpustakaan serta pihak lainnya. Sehingga anak sekolah di Sulawesi Barat memiliki generasi yang gemar dalam kegiatan literasi”, tuturnya.
Dirinya berharap kegiatan yang dilaksanakan di UPTD SMK Negeri 1 Sumarorong, sebagai dukungan gerakan Sulbar Mandarras sebagai bentuk sebuah kearifan lokal bisa menjadi pondasi literasi modern namun kontekstual.
“Semoga kegiatan literasi di sekolah kami bisa mendorong bagi warga sekolah, baik itu siswa, guru serta lainnya. Agar tidak sekadar hanya membaca sekali kemudian melupa. Tapi terus mengulang lalu memahaminya, kemudian merenungkan dan mengambil makna apa yang telah dibacanya”, tutup Arnoldus.

Sementara itu, penanggungjawab sekaligus pengelola Perpustakaan SMK Negeri 1 Sumarorong, Adriana Arruan Tondok, menyampaikan bahwa
upaya menumbuhkan minat baca dan menguatkan budaya literasi di lingkungan sekolah, pihak perpustakaan menekankan pentingnya kesiapan diri dan hati para pendidik dalam mendampingi anak-anak.
“Kegiatan membaca jangan menjadi beban bagi siswa. Kalau bisa, kita bantu mereka agar membaca menjadi kebiasaan yang menyenangkan. penyediaan yang mencakup buku-buku fiksi dan nonfiksi dengan beragam tema menarik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa” ujar Adriana Arruan Tondok, saat ditemui di sela kegiatan literasi.
Menurutnya, lanjut Adriana, tanggung jawab kita bersama tidak hanya menyediakan bahan bacaan, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang hangat dan inspiratif.
“Buku adalah jendela dunia. Kami ingin anak-anak melihat dunia itu dengan gembira melalui halaman-halaman yang mereka baca. Sehingga perpustakaan sebagai salah satu tempat memebaca bisa menjadi pusat pembelajaran juga sebagai wadah inspirasi bagi seluruh peserta didik di sekolah.” tutup Adriana. (**)




