BEREDAR desas-desus Naruto mati. Banyaknya bermunculan video tik-tok dengan nuansa duka yang mengenang Uzumaki Naruto, menambah kesan bahwa Naruto sudah mati.
Yang paling viral adalah video seorang mbak-mbak yang menangis sesegukan setelah mendengar kabar Naruto mati.
Apa memang Naruto sudah mati ? Sebenernya ini masih prediksi Boy. Di chapter 51 Boruto, yang menyajikan pertarungan Naruto dkk melawan seorang Otsosuski. Distu Naruto mencoba memakai mode baru Chakra Kurama, Kurama memperingatkan Naruto bahwa mode itu bisa membunuhnya, tapi bukan Naruto jika tidak keras kepala, Naruto tetap bersikeras memakai mode baru itu.
Apa yang terjadi setelah itu ? Jawabnya ada di chapter 52, kita tinggal tunggu rilisnya. Jadi, jangan sedih dulu yah wahai para penggemar Naruto. Ini masih prediksi.
Jika saya adalah Naruto mungkin saya akan lebih ikhlas untuk mati, kenapa ? Karena beberapa impian saya sudah terwujud. Mungkin karena saya mengalami hal yang serupa tapi tak sama.
Waktu kuliah, waktu kerja-kerja skripsi, saya tidak bermimpi apa-apa selain yudisum secepatnya, karena itu janji saya sama orang tua. Janji itu begitu sakral karena menyangkut orang tua.
Kesakralan itu membuat saya sangat konsen sama mimpi itu, saking konsennya, saya sempat berfikir, saya tidak apa-apa mati asal yudisium dulu, titik. Terdengar berlebihan, tapi emang begitu adanya. Tapi setelah yudisium pemikiran saya masih begitu ? Tidaklah, saya membangun mimpi-mimpi baru.
Mimpi membuat kita hidup, tidak hanya itu, mimpi membuat hidup kita terarah. contohnya yah Uzumaki Naruto.
Ia bermimpi menjadi hokage, ia mengisi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan yang akan membawanya lebih dekat dengan mimpinya. Artinya ia tidak sekedar beraktivitas. Ia punya visi.
Berbeda dengan yang tak punya mimpi, hidupnya sekedar beraktivitas tanpa tau aktivitas itu akan membawanya kemana.
Tapi bermimpi saja tidak cukup, untuk mewujudkannnya, mimpi harus dibarengi keyakinan bahwa mimpi itu bisa diwujudkan. Contohnya yah Naruto lagi. Sejak usia kurang lebih 5 tahun Naruto sudah percaya dengan dirinya bahwa ia bisa menjadi Hokage. Ia selalu meyakinkan dirinya dan orang lain.
Kenapa ngambil contohnya dari Naruto terus ?
Yah Kan kita bicara tentang Naruto.
Yah sekali-kalilah ambil contoh dari dirimu ?
Yah mana bisa Juleha’, sya belum sesukses Naruto.
Kata orang,
Sukseskan dulu dirimu baru motivasi orang, karena sebenar dan seinspiratif apapun perkataanmu, gampang gugur jika belum sukses.
Sekonyol apapun perkataanmu tapi jika kamu sukses, perkataanmu tetap akan dipertimbangkan.
Padahal kebenaran argumentasi tidak bergantung pada siapa penyampainya yak?