BERITAFEATURE

Hj. Sitti Suhuriah Atjo, Sang Penjaga Cahaya Itu Telah Pergi

Obituari Berpulangnya Pembina Yayasan Pendidikan Islam Polewali Mandar

TELAH berpulang ke haribaan Ilahi, Hj. Sitti Suhuriah Arjo, sosok ibu yang menjadi cahaya untuk generasi islam, terkhusus anak-anaknya. Sosok sederhana yang jejaknya tertulis rapi di langit pendidikan dan jalan-jalan dakwah Polewali Mandar.

Ia bukan sekadar tokoh, bukan hanya pendidik—beliau adalah ibu yang pelitanya menyala di hati banyak jiwa. Mewakafkan dirinya untuk menghidupkan nilai-nilai islam.

Sebagai Pembina Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Polewali Mandar, beliau mendidik bukan hanya dengan lisan, tetapi dengan keteladanan, tidak hanya membangun lembaga, namun juga membangkitkan ruh ilmu dan iman pada anak didik.

Di TPA Az-Zahra dan Majlis Mardhatillah—dua lembaga yang lahir dari cinta dan pengabdian—beliau menanam benih Qur’an dan zikir, yang kini tumbuh dalam dada para anak didik.

Tak hanya itu, dalam skala rumah tangga, beliau adalah suri teladan—peraih nominasi Keluarga Sakinah tingkat Nasional—didampingi sang suami yang juga tokoh pendidik, politisi juga seorang da’i, Almarhum Drs. Alimuddin Lidda.

Setiap sudut kehidupan keluarga mereka dipenuhi dengan dzikir dan syukur. Hidupnya adalah untaian ibadah: membaca al-Qur’an, mengajarkannya, berdzikir dalam hening subuh, dan memakmurkan Masjid Jami’ di Wattang Polewali Mandar dengan shalat berjamaah.

Di antara denyut hidup yang sibuk, beliau istiqamah berpuasa Senin dan Kamis—menahan diri bukan hanya dari lapar, tapi dari dunia yang menggoda.

Saat Idul Adha datang, beliau tak hanya menyembelih hewan qurban, tapi juga menyembelih egonya. Dari tabungan yang dikumpulkan hari demi hari—disisihkan dengan disiplin dan tekad—lahir qurban yang suci, bukan hanya di kandang, tapi juga di hati.

Kini, beliau telah tiada. Tapi setiap ayat yang dibaca murid-muridnya, setiap dzikir yang dilantunkan di majelis-majelis yang dibinanya, dan setiap anak yang menapaki jalan Qur’an—semuanya adalah gema dari pengabdian yang tak terputus.

Beliau memang telah pergi, tapi cahaya yang ditinggalkannya akan terus hidup—menyala dalam dada-dada yang pernah disentuhnya.

Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn, Senin, 23 Juni 2025 sosok ibu itu telah berada dalam pelukan ilahi. Semoga Allah menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya, bersama para shalihin, pendidik, dan pewaris para nabi. Aamiin.

FARHAM RAHMAT

Alumnus Hukum IAI Al-Aqidah Al-Hasyimiyyah Jakarta Timur dan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. selain aktif sebagai blogger juga aktif dalam pengembangan skill bahasa Inggris dan Arab serta serius nyantri di Majelis Sholawat Simpang M. Ketua Zain Office ini juga dipercaya sebagai editor di media katalogika.com, serta tercatat sebagai pemuda pelopor literasi digital Polewali Mandar

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: