ADVETORIAL

Bupati Majene Bantah Tudingan Menimbun Logistik, Begini Penjelasannya

Majene, Tayang9 – Menanggapi tudingan yang menyebutkan bahwa Pemkab Majene menimbun bantuan logistik yang seharusnya disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana gempa. Sehari usai dilantik sebagai Bupati Majene, H Lukman Nurman SPd, MPd, langsung melakukan klarifikasi atas anggapan miring tersebut.

Lukman, meluruskan jika bantuan logistik korban gempa bumi yang ditempatkan di pendopo rujab bupati, dimana pada awalnya posko utama ditempatkan di pusat gempa yaitu Kecamatan Malunda, namun karena pertimbangan situasi bencana dan lokasi yang berada diperbukitan maka dialihkan ke pendopo sesuai petunjuk dari satgas bencana.

Selain itu kata Lukman, pendopo dinilai representatif menampung logistik, selain luas juga memiliki parkiran yang besar. Bukan hanya itu, banyak donatur dari luar kota yang tidak ingin menditribusikan bantuannya ke pusat gempa, karena takut dengan faktor keamanan.

“Jadi saya ini dalam posisi penyetujui saja pertimbangan yang masuk, bukan karna kemauan kita yang membelokkan mobil bantuan ke Pendopo untuk menimbun tidak benar itu” Ucapnya.

Untuk itu Lukman sepakat dengan Satgas Bencana dan pimpinan OPD untuk mendistribusikan bantuan secara habis ke setiap Kecamatan setalah masa tanggap darurat berakhir. Sehingga pihak kecamatanlah yang akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa yang terdampak.

Senada dengan hal tersebut Dansatgas Bencana Majene Dandim 1401 Yudi Rombe, pihaknya mengatakan kebijakan untuk mengelola bantuan yang masuk mengingat masa tanggap darurat yang berakhir.

“Logistik yang masuk tidak semua di drop karna dijadikan logistik cadangan, karna jangan sampai ada bencana susulan”, terangnya.

Juru Bicara Satgas Sirajuddin juga memastikan seluruh logistik tersalur dengan baik, termasuk di wilayah terisolir yang di bantu oleh TNI AU. Setelah masa tanggap darurat berakhir 4 Februari, akan masuk masa transisi menuju pemulihan.

“Sementara kami koordinasikan dengan pihak BNPB untuk proses pendataan dan mem-verifikasi data kerusakan, karena kedepan akan ada program dana hunian bagi kerusakan rumah ketegori rusak berat, sebanyak Rp 500 ribu perbulan selama 6 bulan” ujarnya kepada media.

Saat ini kebutuhan yang mendesak dari masyarakat adalah tenda. Dari tiga kecamatan Total yang dibutuhkan 5250 tenda. Yaitu di Kecamatan Ulumanda 1750 tenda, Malunda 3500 tenda dan Tubo Sendana sekitar 600 Tenda. Saat ini Pemda Majene hanya memiliki stok sedikit dan sementara menunggu pasokan tenda. (hms/**)

REDAKSI

Koran Online TAYANG9.COM - "Menulis Gagasan, Mencatat Peristiwa" Boyang Nol Pitu Berkat Pesona Polewali Sulbar. Email: sureltayang9@gmail.com Gawai: +62 852-5395-5557

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: