Kuatkan Aparatur, Bawaslu Polman Hadirkan Staf dan Panwaslu Kecamatan
Bawaslu Polman Minta Panwaslu Kecamatan Intensifkan Komunikasi dan Koordinasi

POLMAN, TAYANG9 – Ditengah sejumlah tahapan krusial penyelenggaraan Pemilu 2024, Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar kembali melakukan penguatan dan updating pengetahuan internal. Menariknya, kegiatan berlabel fasilitasi dan pembinaan aparatur pengawas Pemilu yang digelar di salah satu aula hotel di Polewali Jumat, 16-17 Juni 2023 itu, selain menghadirkan ketua dan anggota Panwaslu kecamatan se- Kabupaten Polewali Mandar tampak pula hadir sejumlah staf teknis Bawaslu Polewali Mandar.
Saifuddin, ketua Bawaslu Polewali Mandar dalam pengarahannya di awal acara itu mengatakan, kegiatan selain dimaksudkan untuk penguatan, juga dimaksudkan untuk membaca progres kinerja pengawasan sekaligus untuk meng-updeting pemahaman terkini terkait sistem pengawasan serta berbagai regulasi terkini yang bergerak cukup dinamis itu.
“Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberi penguatan dan peningkatan kapasitas jajaran pengawas pemilu dalam menjalani tahapan pemilu 2024 yang sementara berlangsung saat ini,” ungkap Saifuddin.
Saifuddin berharap, peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut dapat menjalankan amanah dan pesan yang disampaikan dalam forum pertemuan itu dengan baik.
“Ini merupakan ikhtiar kita dalam menjaga proses demokrasi kita agar berkualitas dan bermartabat, agar Pemilu kita berjalan dengan jujur adil, langsung umum bebas rahasia, mari kita jalankan pesan dan amanah yang bisa kita perolah dan gali melalui diskusi dan sejumlah pemaparan materi melalui kegiatan kita ini sebaik-baiknya,” pesannya.
Selain itu dirinya juga berharap, sejumlah problem yang hendak melunturkan soliditas internal Bawaslu hingga di semua level itu kiranya dipandang sebagai riak-riak saja dalam dinamika kelembagaan.
“Terkait soliditas kita memang terkadang ada riak-riak ketidak-sepahaman tapi janganlah dijadikan benih yang kemudian menimbulkan kebencian di antara kita. Karena apa yang kita lakukan saat ini tentunya sebagai ranting-ranting kerja besar kita yang sama-sama memikirkan kebaikan pengawasan Pemilu untuk kepentingan bangsa dan negara kita. Mari saling memahami dan saling menutupi kekurangan-kekurangan yang dimiliki masing-masing dalam menjalankan tugas keseharian sebagai aparatur pengawas Pemilu,” ungkap ketua sesaat sebelum dirinya membuka acara itu secara resmi.
Seusai Saifuddin, Sumarding anggota Bawaslu Polewali Mandar dalam pengarahannya juga menegaskan, “kegiatan ini didesain dengan mengundang semua sahabat panwaslu kecamatan. Ketua dan anggota panwaslu setiap kecamatan diberi kesempatan berkumpul dalam forum ini. Harapannya kita dapat mengukur kesiapan kita menyongsong pemilu 2024. Kita akan melakukan evaluasi apa-apa yang telah kita lakukan selama ini dan apa yang butuh diperbaiki dan perlu dilakukan ke depan”.
Layaknya pohon, lanjut Sumarding, akarnya meski kusut tak beraturan ke kanan ke kiri bahkan tak tampak, tapi ternyata kekuatan akar itulah yang menopang kuatnya pohon tersebut, saling menguatkan. “Kita di sini memang memiliki banyak warna baju tapi diharapkan untuk saling menguatkan. Saya juga ingin kembali menekankan ke sahabat-sahabat untuk terus meningkatkan kapasitas kita, kemudian tingkatkan terus komunikasinya, buka ruang-ruang komunikasi dan diskusi karena pintu kesolidan itu adalah komunikasi, kalau ada yang sepertinya agak menjauh, ayo dekati mereka, termasuk pengawas kelurahan desa kita. Janganlah ada sekat-sekat,” himbau Sumarding.
Labih jauh koordinator divisi sumber daya manusia, organisasi, pendidikan, dan pelatihan Bawaslu Polewali Mandar, sekaligus penggagas utama kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu, juga menyampaikan harapannya agar soliditas dalam kolaborasi dan konsultasi sesama penyelenggara penting untuk tetap dijadikan acuan dalam membangun kesepahaman bersama.
“Mari tingkatkan kolaborasi dan konsultasinya, kami di Kabupaten siap menerima sahabat-sahabat Panwaslu kecamatan, diusahakan agar berkonsultasi secara produktif. Terakhir, agar kita sadar dan bermedia sosial dengan baik. Intinya kita selalu meminta agar Sahabat-sahabat berkonsultasi, berkomunikasi, berkoordinasi, berkolaborasi dengan baik agar dapat menemukan solusi dalam apa yang kita hadapi dan potensi yang akan kita hadapi,” tuturnya di acara yang selain diisi dengan pengayaan materi juga diisi dengan diskusi dan evaluasi.
Sementara itu, Arham Syah, juga anggota Bawaslu Polewali Mandar dalam pengarahannya lebih banyak menyinggung pentingnya pengawas Pemilu memperhatikan pemutakhiran data pemilih.
“Saya menekankan terkait pemutakhiran data pemilih, mari kita mencoba mereview sebentar apa yang telah dilewati, Saya mau tekankan, agar kita perhatikan baik-baik jangan sampai ada potensi, dimana kita luput dalam melakukan pengawasan. Pun misalnya, pada saran perbaikan masih banyak yang harus diperbaiki, yang kita buat jangan hanya menyerupai himbauan saja. Jadi, jangan disepelekan untuk berkonsultasi. Jangan juga melayangkan saran perbaikan duluan baru kemudian konsultasi ke kabupaten. Kita harus sama berhati-hati, bahkan typo (salah ketik-ed) pun harusnya tidak ada, jadi mestinya konsultasikan dulu baru layangkan suratnya. Nah untuk itu, ayo kita persiapkan datanya, karena tidak lama lagi akan dilakukan pleno sehubungan daftar pemilih ini,” beber Arham Syah pengampuh divisi penanganan pelanggaran, data, dan informasi Bawaslu Polewali Mandar ini.
Masih seputar data, Suaib yang mengampuh divisi pencegahan, partisipasi masyarakat, dan hubungan masyarakat Bawaslu Polewali Mandar, juga dalam pengarahannya menyampaikan pentingnya melakukan pengawasan tindak lanjut saran perbaikan yang telah dilayangkan oleh Panwaslu kecamatan.
“Akhir-akhir ini kita cukup disibukkan dengan masalah data pemilih, kemudian tempat pemungutan suara lokasi khusus. Bahkan saya sudah pernah dihubungi oleh kordiv pencegahan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat terkait ini. Memang ada kerisauan Panwaslu kecamatan atas saran perbaikan yang disampaikan yang seolah belum ada tindak lanjutnya. Mudah-mudahan beberapa waktu ini menuju pleno sudah betul adanya tindak lanjut dari jajaran KPU Polewali Mandar,” ungkap Suaib seraya mengimbuhi pentingnya tetap memaksimalkan sosialisasi cegah politik uang.
Berbeda dengan Suiab, Usman pengampuh divisi hukum dan penyelesaian sengketa Bawaslu Polewali Mandar dalam pengarahannya lebih menekankan pada sistem dan metode pengawasan. Menurutnya, pengawasan Pemilu yang dilakukan tidak hanya tertuju pada hasil pengawasan belaka, tetapi bagaimana pengawas bisa memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan dan apatalagi penipuan data.
“kita bukan tertuju lagi hanya pada, by name by adress tapi bagaimana supaya data pemilih kita tidak disalah-gunakan. Di sinilah kita berjuang, supaya tidak terjadi penipuan dan penyalah-gunaan dan seterusnya, karena semua persoalan nantinya ujung-ujungnya akan kembali juga ke Bawaslu. Kita ini ibarat sebuah bak penampungan segala keluh kesah segala persoalan. Memang sekarang mungkin belum, karena belum dilaksanakan Pemilu-nya tapi pasca Pemilu akan kita liat apa-apa yang akan dipersoalkan,” ujar Usman.
Dalam acara yang selain diisi dengan pengayaan materi juga diisi dengan diskusi dan evaluasi itu, Usman meminta, agar Panwaslu kecamatan membangun komunikasi reguler dengan pengawas kelurahan dan desa untuk memberikan pemahaman. Minimal mempererat silaturahmi. “Nah, kalo ada benturan atau masalah atau potensi masalah, silahkan datang berkonsultasi ke kami di Bawaslu kabupaten,” tandasnya.
Sumber: Release Bawaslu Polman
Penulis dan Foto: Syamsu Alam