SULHAN SAMMUANETERKINI

Tentang Oksigen

#Catatan Si Bungsu

PAGI tadi di beranda Ayah seorang kawan mem-posting sebuah informasi dari halaman sebuah media, disana tertulis jika salah satu rumah sakit di Indonesia kehabisan oksigen, akibatnya sejumlah pasien covid meninggal saat pagi harinya.

Persediaan berupa tangki oksigen portabel (tabung) yang digunakan sebagai penyimpan cadangan oksigen untuk kebutuhan medis di rumah sakit. Tabung baja yang berisi dikompresi gas atau berupa cairan yang terkonsetrasi sebagai penyedia oksigen tambahan untuk mempertahankan metabolisme aerobik bagi pasien yang butuh. (sumber; Tempo.co).

Anakku, ada hal yang membuat hati Ayah tiba-tiba terasa bergetar, terlepas dari hak dan kuasa sang Pencipta, yang mengatur semesta ini bahwa hidup dan matinya manusia telah ditetapkan oleh-Nya. Betapa lemahnya kita manusia di hadapan sang Pencipta, betapa butuhnya kita dengan oksigen dan saking butuhnya kita dengan oksigen, sel-sel otak kita pun sangat sensitif saat kekurangan oksigen. Jika pasokan oksigen terputus, maka dalam hitungan menit sel-sel otak kita tak akan berfungsi alias mati atau koma.

Ayah pun pernah membaca jika oksigen itu sudah kabarkan Tuhan dak  terekam dalam Alquran. Oksigen merupakan salah satu unsur terciptanya api. Lalu apa hubungannya dan dari mana oksigen itu. Dalam Kitab Alquran pada Surat Yasin ayat ke 80 dengan terjemahannya; “Rabb yang menjadikan untukmu api dari pohon yang hijau. Maka, tiba-tiba kamu nyalakan daripadanya.” Diayat ini memberitahukan kepada  kita tentang warna pohon yang berwarna hijau.

Lalu apa kaitannya ?.  Dalam pelajaran tentang pengetahuan alam (IPA) saat Ayah di sekolah dasar dulu, zat hijau inilah kemudian disebut dengan istilah klorofil. Dialah yang bertindak untuk melakukan fotosintesis, yang kemudian menghasilkan oksigen atau udara segar lalu ditebarkan di muka bumi dengan gratis, persis yang kita hirup sekarang ini Nak.

Itulah kenapa Ayah menanam pohon di halaman depan rumah kita, biar kamu, kakakmu juga bundamu dan tetangga kita, tidak kekurangan oksigen yang segar untuk bernafas. Juga sebagai tempat bermain dengan kucing kesayanganmu dan sebagai pelindung rumah kita dari panas matahari.

Lalu bagaimana jika seandainya oksigen yang kita hirup setiap hari untuk bernafas dan kita gunakan dalam proses oksidasi makanan dalam tubuh kita, lalu ujuk-ujuk Tuhan menghentikan pasokan oksigennya untuk manusia. Tuhan menahan dan tidak menggerakkan oksigen untuk masuk kedalam rongga paru-paru kita. Ibarat Tuhan menyalakan lampu merah pada jalur lalulintas oksigen dalam tubuh kita, berhenti sejenak dan berdiam menunggu lampu hijau berikutnya.

Jika itu terjadi, Ayah membayangkan seperti melihat kerumunan manusia bagai zombie yang tercekik, meronta seperti orang yang sesak napas, kemudian detak jantung mareka menjadi meningkat hingga manusia menjadi kebingungan tanpa sadar, diakibatkan kekurangan oksigen karena mengalami yang namanya hipoksemia.
Anakku itu sangatlah mengerikan, padahal Tuhan hanya men-stop oksigennya sejenak (jika itu benar-benar terjadi), tentu dan pastinya manusia tidakkan berdaya juga begitu lemah.

Disisi lain kita juga sering melihat manusia kadang tak sadar dan begitu angkuh saat masih sehat atau ketika memiliki materi, jabatan atau kekuasaan. Manusia kadang terlupa jika semua itu hanya titipan sementara. Padahal pada akhirnya semua akan kembali keharibaan kita, sebagai manusia yang penuh dosa yang akan mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan kelak.
Wallahu A’lam…

SULHAN SAMMUANE

Selain Menulis dirinya juga dikenal aktif sebagai pemerhati pendidikan anak usia dini

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: